Home » Pendidikan » Kampus » Jokowi Minta Mahasiswa Jangan Terlalu Banyak Program di Fakultas

Jokowi Minta Mahasiswa Jangan Terlalu Banyak Program di Fakultas

Selasa,18 Januari 2022 04:30WIB

Bagikan :
Presiden Jokowi meminta perguruan tinggi memfasilitasi pengembangan bakat para mahasiswa, bukan memagarinya dengan terlalu banyak program studi. (Arsip Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNN Indonesia — Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta perguruan tinggi untuk memfasilitasi pengembangan bakat para mahasiswa. Jokowi tak ingin perguruan tinggi justru memagari mahasiswa dengan terlalu banyak program studi.

“Saya minta pendidikan tinggi untuk memfasilitasi mahasiswa untuk kembangkan talenta. Jangan dipagari oleh terlalu banyak program-program studi di fakultas,” kata Jokowi saat berpidato dalam Dies Natalis Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Senin (17/1).

Menurut Jokowi, perguruan tinggi harus memberikan mahasiswa kesempatan untuk belajar kepada siapapun dan di manapun. Bahkan, menurut dia, saat ini mahasiswa juga harus belajar di luar kampus.

“Saya dengar Pak Mendikbud, ada yang dari Unpar masuk ke MRT, itu sangat bagus sekali. Belajar di luar kampus itu sangat bagus, sesuai dengan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar,” ujar dia.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia harus mampu menciptakan sumber daya manusia yang unggul, sebab perubahan di dunia akan berjalan sangat cepat. Oleh karena itu, menurut Jokowi, mahasiswa harus dituntut memahami segala hal.

“Karena nanti semuanya akan hybrid. Baik hybrid knowledge maupun skill, sehingga semua mahasiswa ke depan harus paham matematika, statistik, ilmu komputer, bahasa, bukan Inggris saja, tapi juga coding yang lebih penting nanti,” kata Jokowi.

“Oleh sebab itu, mahasiswa harus disiapkan untuk selalu siap belajar, karena perubahan akan muncul setiap hari, setiap minggu, setiap bulan,” imbuhnya.

Jokowi kemudian membeberkan salah satu kunci rahasia Indonesia dalam menangani pandemi virus corona (Covid-19). Menurut Jokowi, rahasia terbesar Indonesia mampu menangani Covid adalah dengan Pancasila.

Jokowi menceritakan, pada pertengahan tahun 2021, gelombang penyebaran Covid-19 di Indonesia mencapai puncaknya. Tercatat, pada Juli 2021, kondisi pandemi Indonesia mencekam, lantaran dalam satu hari bisa bertambah 56 ribu kasus Covid-19.

“Covid yang muncul di bulan Mei, pertengahan Juli, yang menyebabkan kengerian di mana-mana saat itu, lorong rumah sakit penuh, halaman rumah sakit penuh, utamanya di Jawa-Bali, kasus harian saat itu saya ingat 56 ribu,” kata Jokwi.

Namun, bulan-bulan yang penuh kengerian itu saat ini sudah mereda. Indonesia, kata dia, mampu menurunkan dengan cepat penularan Covid-19 di Indonesia, bahkan, sempat menyentuh angka penambahan harian hanya di angka ratusan dalam beberapa waktu terakhir.

“Kita bersyukur hari ini, kemarin, berada di angka 855, dari 56 ribu. Kemarin di 855, itu pun sudah naik, yang sebelumnya kita sudah di angka 100-200,” jelas Jokowi.

“Kenapa kita bisa turunkan drastis dari 56 ribu ke angka 100? Itu karena kita memiliki yang namanya gotong royong, Pancasila kita itu ada di situ,” imbuhnya.

Menurut Jokowi, sifat gotong royong dan Pancasila itu tidak dimiliki negara-negara lain. Ia menyebut, selama pandemi, seluruh elemen bergotong royong untuk menangkal penyebaran virus.

Eks Wali Kota Solo itu mencontohkan, tidak sedikit warga di desa-desa, RT/RW yang menawarkan tempat tinggalnya menjadi tempat isolasi bagi warga yang tidak mampu.

“(Mereka) mau berikan rumahnya untuk jadi tempat isolasi, karantina, yang berpunya mau memberikan sembako kepada yang kesusahan karena pandemi. Itu saya lihat betul, implementasi dari Pancasila itu ada,” ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, sifat kegotongroyongan Indonesia masih sangat kuat. Hal itu lah yang tidak dimiliki negara lain.

“Banyak yang kaget kenapa Indonesia bisa tahu-tahu turun dari 56 ribu ke hanya angka-angka 100-an, kuncinya di situ, semua bergerak,” pungkasnya.

 

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/

6085768219885996691-min

TOPIK TERKAIT

BERITA UTAMA

REKOMENDASI

cb69ca3e-61d6-4002-8894-a924a9d8e08a

TEKNOLOGI

TERPOPULER

HIBURAN

bannera

POLITIK