Kukar, sintesanews.id – Pasukan Amal Sholeh (Paskas) Gerakan Infak Beras Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menerima bantuan, infak, atau zakat berupa beras dan uang untuk para santri di Kukar.
Selain berasal dari masyarakat umum, Paskas juga pernah menerima zakat beras sebanyak 1,5 ton dari petani dari Kecamatan Tenggarong.
Infak untuk santri melalui Paskas Kukar juga tidak hanya berasal dari masyarakat Kukar. Ada pula dari Balikpapan, Jakarta, bahkan Arab Saudi.
Pembina Paskas Kukar, Nur Wahidah mengungkapkan, sejauh ini terdapat 1.000 orang yang terdata sebagai orang tua asuh santri di komunitas tersebut.
“Ada juga yang tidak terdata. Kami sebut sebagai hamba Allah karena dia tidak mau didata,” ungkapnya kepada sintesanews.id, Senin (25/4/2022) sore.
Kata dia, Paskas Kukar bisa berkembang pesat dalam tiga tahun terakhir karena komunitas tersebut sangat terbuka dengan semua pihak.
Selain itu, para penggerak Paskas Kukar juga mengadakan berbagai kegiatan bulanan yang bertujuan menambah orang tua asuh baru.
Kegiatan-kegiatan yang diadakan pun beragam, seperti nasyi jumat, santri ganteng, hadiah untuk muslimah, jumat bahagia, dan santri sehat.
“Karena banyak event, mungkin orang melihat gerakan kami. Mungkin itu kali ya,” ucapnya.
Idah juga menyakini Paskas Kukar mendapatkan pertolongan dari Allah dalam setiap gerakan yang mereka lakukan di masyarakat.
“Namanya kita menolong agama Allah, pasti Allah yang memikirkan semua ini,” katanya.
Ia menyebutkan, Paskas Kukar hanya digerakkan oleh 50 orang. Mereka bekerja dengan tulus tanpa mendapatkan imbalan materi.
“Hanya bermodal doa saja. Alhamdulillah mereka bantu. Rata-rata sih yang bergerak itu ibu-ibu,” ungkapnya.
Pihaknya juga membuka sayap gerakan di kecamatan, seperti Kota Bangun, Samboja, dan Muara Jawa. Mereka bergerak secara mandiri untuk mengumpulkan infak beras atau uang dari orang tua asuh.
“Tapi nanti laporan berasnya ke kami. Kemudian beras itu kami serahkan kembali untuk disalurkan di tempat mereka. Jadi, dari mereka untuk mereka kembali,” jelasnya.
Paskas Kukar juga pernah mengadakan sedekah akbar bersama Paskas di seluruh Kaltim pada 2019. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebanyak dua kali di Kota Samarinda.
Kemudian, pada Januari 2020 pihaknya mengadakan infak akbar. Dalam kegiatan tersebut, terhimpun infak senilai Rp 1 miliar.
Kegiatan Paskas Kaltim yang diikuti Paskas Kukar berikutnya yakni bahagia kamp. Kegiatan ini diikuti oleh para santri dari kabupaten/kota di Bumi Etam.
Seluruh kegiatan tersebut, kata Idah, bertujuan untuk memuliakan para santri. Karena itu pula komunitas Paskas Kukar disarankan untuk mengikuti pola dan standar hidup yang setara atau bahkan di bawah santri.
“Kami sendiri Paskas dilarang lebih dari santri. Makanan santri harus lebih baik dari kami,” katanya.
“Ini juga untuk memuliakan santri. Pada saat kami antar beras, santri enggak boleh ngangkat beras. Kakak-kakaknya yang angkat,” lanjutnya.
Idah menyebutkan, pihaknya akan berusaha meningkatkan status Paskas Kukar dari komunitas menjadi baitul mal.
“Mohon doanya. Mudah-mudahan bisa terwujud tahun ini. Baitul mal itu levelnya sama dengan BAZNAS,” jelasnya.
Sejumlah Paskas di Kaltim seperti Samarinda dan Balikpapan pun telah menjadi BMI.
“Tinggal Kukar sendiri. Kami lagi mencari SDM untuk mengubah dari komunitas ke baitul mal,” terangnya.
Ia menjelaskan, komunitas Paskas dan baitul mal memiliki perbedaan. Paskas hanya menerima infak beras atau uang. Sementara baitul mal bisa menghimpun zakat, infak, sedekah, dan wakaf.
“Mudah-mudahan kami bisa lebih besar lagi. Enggak hanya kumpulkan infak beras,” ucapnya.
Apabila Paskas Kukar berubah menjadi baitul mal, pihaknya bisa menggunakan uang yang terkumpul untuk membayar utang orang-orang yang tidak mampu menebus utang. Selain itu, baitul mal juga dapat menyalurkan bantuan modal usaha tanpa bunga untuk masyarakat.
Secara nasional, sebagian Paskas di kabupaten/kota telah berubah menjadi baitul mal. Hal ini salah satunya karena proses menjadi baitul mal juga dibantu oleh Paskas Pusat.
Idah menerangkan, untuk mengubah komunitas Paskas menjadi baitul mal, syarat utamanya adalah peningkatan kualitas SDM melalui kegiatan pelatihan.
“Yang jadi kendala itu memang SDM. Kami kekurangan orang. Kami harapkan yang muda-muda bisa bergabung,” ucapnya.
Ia pun meminta dukungan dan doa dari masyarakat Kukar sehingga banyak orang yang mau bergabung menjadi anggota Paskas Kukar.
“Mudah-mudahan bisa dihadirkan orang-orang baik dan potensial untuk bergabung dalam gerakan kami ini,” harapnya.
Mereka yang diharapkan bergabung dalam Paskas Kukar adalah orang-orang yang memiliki visi dan ketulusan dalam beramal saleh.
“Kalau cari uang di Paskas, enggak ada. Jadi harus lillahi ta’ala. Masalah rezeki itu saya yakin akan datang sendiri,” katanya. (um)