SINTESANEWS.ID- Menyusul insiden tabrakan tongkang bermuatan batu bara terhadap struktur Jembatan Mahakam pada Sabtu malam (26/4), Pemerintah Provinsi dan DPRD Kalimantan Timur sepakat menutup sementara lintasan kapal di bawah jembatan ikonik tersebut.
Keputusan itu diambil dalam rapat bersama Komisi II DPRD Kaltim dengan sejumlah instansi terkait, termasuk Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN), Biro Hukum Pemprov Kaltim, dan perwakilan Gubernur, Senin malam (28/4) di Gedung E DPRD Kaltim.
“Mulai malam ini lintasan kapal ditutup tanpa negosiasi. Ini demi keselamatan publik. Pembukaan kembali menunggu hasil kajian teknis dari lembaga berwenang,” tegas Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaruddin Panrecalle, di Samarinda, Selasa (29/4/2025).
DPRD Kaltim menyebut langkah ini sebagai bentuk respons cepat atas rentetan insiden serupa yang dinilai mengancam keselamatan publik dan infrastruktur vital daerah.
Sebagai tindak lanjut, DPRD segera mengirimkan surat rekomendasi resmi ke Kementerian Perhubungan. Pihaknya juga mendesak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Pelindo, serta Pemprov Kaltim segera merumuskan mekanisme ganti rugi terhadap kerusakan jembatan.
Sabaruddin juga menyoroti sikap tidak kooperatif PT Pelayaran Mitra Tujuh Samudra dalam kasus tabrakan serupa yang terjadi Februari lalu. Ia mengungkapkan perusahaan tersebut telah empat kali mangkir dari pemanggilan resmi DPRD. (Adv)
