SINTESANEWS.ID – DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) menegaskan tidak akan mendorong alih fungsi jalan nasional menjadi kewenangan daerah. Proses yang dinilai berbelit menjadi alasan utama.
DPRD memilih fokus pada pengawasan ketat terhadap penggunaan anggaran perbaikan jalan agar manfaatnya segera dirasakan masyarakat.
Ketua Komisi III DPRD Kaltim Abdulloh menyebut pengalihan status jalan membutuhkan waktu panjang hingga lima tahun sebelum surat keputusan (SK) dari pemerintah pusat diterbitkan.
“Prosesnya lama dan ribet. Lebih baik kami dorong percepatan perbaikan jalan dengan mengawal anggarannya,” ujar Abdulloh, Kamis (19/4/2025).
Menurutnya, langkah itu dinilai lebih efektif, terutama untuk menangani kerusakan jalan di beberapa wilayah seperti poros Kutai Barat–Mahakam Ulu, serta titik longsor di kawasan Kenalung, Kampung Memahak Besar, Kecamatan Long Bagun.
Data dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim mencatat panjang jalan nasional di provinsi ini mencapai 1.806 kilometer. Dari jumlah itu, 477 kilometer dalam kondisi baik, 1.143 kilometer sedang, 147 kilometer rusak ringan, dan 39 kilometer rusak berat.
Secara keseluruhan, 89 persen jalan nasional di Kaltim masuk kategori mantap. Namun, pada jalur lintas tengah dari Kutai Kartanegara hingga perbatasan Kalimantan Tengah sepanjang 352 kilometer, tingkat kemantapan hanya mencapai 74 persen.
Untuk meningkatkan kondisi jalan lintas tengah, BBPJN memperkirakan kebutuhan anggaran sebesar Rp1,75 triliun, termasuk Rp400 miliar untuk proyek preservasi di ruas Muara Muntai–Nayan dan Barong Tongkok–Mentiwan.
Wakil Ketua DPRD Kaltim Ekti Imanuel menambahkan, perbaikan darurat di sejumlah titik longsor Mahakam Ulu sudah berjalan. Ia menekankan agar BBPJN menuntaskan satu ruas jalan sebelum beralih ke proyek lainnya.
“Supaya masyarakat bisa langsung merasakan dampaknya. Selesaikan satu dulu, baru lanjut ke yang lain,” katanya.
Ekti juga menyebut hingga kini belum ada surat resmi dari Pemprov Kaltim ke pemerintah pusat terkait permohonan alih status jalan nasional. (Adv)