SINTESANEWS.ID – Antrean panjang di sejumlah SPBU di Tenggarong menuai sorotan dari Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kukar, Muhammad Zia Ulhaq.

Antrean panjang di areal SPBU tersebut, kata dia, telah mengganggu para pengguna jalan raya serta menghambat arus lalu lintas di Tenggarong.

Menurut Ulhaq, antrean di SPBU semakin panjang karena PT Pertamina kembali menaikkan harga BBM, khususnya BBM jenis Pertamax.

“Pada tanggal 1 0ktober 2023 ditetapkan harga Pertamax menjadi 14.000 per liter,” jelas dia saat ditemui di salah satu warung kopi di dekat Sekretariat HMI Cabang Kukar pada Jumat (6/10/2023).

“Karena kenaikan harga tersebut banyak konsumen yang beralih dari BBM non-subsidi ke subsidi,” tambahnya.

Ia menyarankan pemerintah membuat perencanaan yang lebih matang sebelum menaikkan harga BBM agar dampak yang ditimbulkannya bisa diantisipasi.

“Harusnya pemerintah sebagai pemegang kekuasaan mempersiapkan segala sesuatunya terkait dengan lonjakan tersebut agar kemungkinan-kemungkinan buruk  bisa ditanggulangi,” sarannya.

Dia juga menekankan kepada pemerintah dan Pertamina melakukan pengawasan terhadap konsumen-konsumen “nakal” yang semula mengguna BBM non-subsidi, kemudian beralih ke BBM subsidi.

“Jadi, pihak pemerintah dan Pertamina harus mengawasi para konsumen-konsumen curang yang beralih dari BBM non-subsidi ke BBM bersubsidi,” tegasnya.

Ulhaq menjelaskan bahwa kenaikan BBM akan berimbas pada berbagai sektor, salah satunya sektor ekonomi. Pasalnya, kenaikan harga BBM akan menggerek harga sembako dan kebutuhan pokok masyarakat.

“Ketika harga BBM naik dan sulit didapat, maka banyak sektor yang akan terhambat seperti perputaran roda ekonomi ikut terhambat, barang-barang, sembako serba naik,” jelasnya. (ir)