SINTESANEWS.ID- Anggota Komisi I DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Budianto Bulang, menegaskan bahwa ketahanan keluarga merupakan pondasi utama dalam membangun daerah yang kuat dan berdaya saing.
Hal tersebut disampaikannya saat kegiatan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) tentang Ketahanan Keluarga di Desa Sumber Agung, Kecamatan Long Mesangat, Kabupaten Kutai Timur.
“Ketahanan keluarga bukan hanya urusan pemerintah. Ini tanggung jawab kita semua. Dengan memahami isi Perda ini, kita bisa membentuk keluarga yang harmonis dan siap menghadapi tantangan zaman,” ujar Budianto di hadapan warga, Rabu (28/5/2025)
Menurutnya, keluarga adalah unit sosial terkecil yang memiliki pengaruh besar terhadap arah pembangunan daerah. Jika keluarga kuat secara ekonomi, sosial, dan moral, maka secara otomatis masyarakat dan daerah pun akan tumbuh dengan stabil dan berkelanjutan.
Ia menjelaskan, Perda tentang Ketahanan Keluarga bukan sekadar aturan administratif, tetapi merupakan panduan nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai tersebut mencakup pendidikan karakter, pengasuhan anak, keharmonisan rumah tangga, serta penanaman budaya gotong royong dan kepedulian sosial.
Budianto juga berharap, sosialisasi ini bukan hanya menjadi kegiatan formalitas, tetapi benar-benar dipahami dan diterapkan oleh masyarakat desa, khususnya dalam menghadapi tantangan zaman seperti disrupsi teknologi, urbanisasi, hingga pergeseran nilai budaya.
“Kita ingin masyarakat bisa mandiri dan kuat dari dalam. Jangan sampai keluarga-keluarga kita lemah karena kurangnya perhatian terhadap pendidikan anak, nilai moral, atau pengaruh negatif media sosial,” tambahnya.
Ia menekankan bahwa membangun daerah tidak cukup hanya dengan infrastruktur, tetapi juga perlu pembangunan manusia.
Ketahanan keluarga merupakan pintu masuk utama menuju penguatan sumber daya manusia, terutama dalam menciptakan generasi muda yang sehat, berpendidikan, dan berakhlak baik.
Budianto pun mengajak semua elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh adat, dan organisasi kemasyarakatan, untuk turut aktif menyebarluaskan pemahaman tentang pentingnya ketahanan keluarga.
Kolaborasi lintas sektor, katanya, sangat dibutuhkan agar semangat Perda ini tidak berhenti di atas kertas.
“Kita tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah. Kalau semua elemen masyarakat ikut bergerak, saya yakin akan tercipta lingkungan sosial yang lebih baik dan generasi masa depan yang tangguh dan berkualitas,” pungkasnya.(Adv)