Kukar, sintesanews.id – Yayasan Abu Dzar Al Ghifari Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) akan mengadakan aksi damai dalam rangka memperingati Yaumul Quds pada Selasa (26/4/2022).
Aksi tersebut akan dilaksanakan di Bundaran Jembatan Bongkok Tenggarong pukul 15.00 Wita.
Aksi damai yang bertujuan menyatakan penolakan terhadap pendudukan dan penjajahan Israel terhadap Palestina ini terbuka untuk umum.
Ketua Yayasan Abu Dzar Al-Ghifari Kukar, Haidir menjelaskan, aksi ini bertujuan menyuarakan Al Quds sebagai milik umat dari tiga agama (Islam, Kristen, dan Yahudi) serta menentang pendudukan Zionis Israel terhadap tanah Palestina.
Kata dia, saat ini Al Quds diklaim sebagai milik Israel. Orang-orang Palestina pun diusir dan dianiaya bila berkunjung ke tempat suci tersebut.
“Quds yang sejatinya milik tiga agama besar diklaim sepihak oleh Zionis Israel. Inilah yang kita tentang,” tegas Haidir, Minggu (24/4/2022) malam.
Ia mengungkapkan, Isreal telah menduduki tanah Palestina selama puluhan tahun serta mengusir warga Palestina yang bermukim di Tepi Barat.
Pemukiman-pemukiman warga Palestina pun dihancurkan. Mereka yang melawan penghancuran rumah-rumah warga Palestina tersebut juga dianiaya, dipukul, bahkan dipenjara.
Tak sedikit remaja dan pemuda-pemuda Palestina yang ditembak hingga meninggal dunia karena melawan pendudukan tersebut.
“Apa yang dilakukan Zionis Israel ini bukan penjajahan, tapi perampasan secara paksa tanah Palestina,” ujarnya.
Haidir menegaskan, pihaknya mengecam berbagai kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Zionis Israel.
“Kita mendorong Palestina menjadi negara yang merdeka. Hanya ada satu negara di tanah Palestina,” tegasnya.
Dia mendesak Eropa bertanggung jawab terhadap orang-orang Yahudi yang berbondong-bondong menduduki tanah Palestina.
“Orang-orang Yahudi yang menduduki Palestina yang berasal dari Eropa harus kembali ke tanah asal mereka. Itu tanggung jawab Eropa mengembalikan mereka ke tanah asalnya,” pungkas dia.
Haidir pun mengajak masyarakat Kukar mengikuti aksi kemanusiaan yang mendorong kemerdekaan terhadap Palestina ini.
“Karena aksi kemanusiaan, maka terbuka untuk umum. Siapa saja yang terpanggil rasa empati dan simpatinya terhadap Palestina boleh ikut aksi ini,” pungkasnya. (*)
