SINTESANEWS.ID – Sejumlah warga di Desa Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu, Kukar gagal menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024.

Mereka yang terdaftar sebagai Daftar Pemilih Khusus (DPK) ditolak oleh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 23 di Jalan Jawa Baru, Loa Kulu Kota.

Salah satu warga yang tidak mau disebut namanya mengaku bahwa menurut petugas KPPS, dirinya tidak bisa mencoblos di TPS tersebut lantaran sudah terdaftar di TPS lain dan tidak membawa surat A5.

Padahal kata dia, sesuai dengan UU nomor 7 tahun 2017, DPK boleh mencoblos di TPS mana pun asalkan sesuai dengan alamat KTP-el.

“Saya sangat kecewa karena hak memilih saya di Pemilu tahun ini tidak bisa disalurkan karena petugas di TPS tidak membolehkan. Alasannya DPT saya terdaftar di Samarinda padahal alamat KTP saya di Jalan Jawa Baru,” katanya kepada media ini.

Sementara itu, Ketua KPU Kukar Purnomo mengaku kecewa dengan kejadian ini. Ia mengatakan, pihaknya sudah memberi arahan kepada seluruh KPPS agar menerima DPK yang berdomisili di daerah tertentu di jam 12.00 – 13.00.

Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak Golput.

“Kami sudah beri arahan, DPK tidak boleh ditolak. Yang berdomisili di daerah tertentu boleh ikut mencoblos sesuai alamat KTP-el di jam 12.00 – 13.00. Kami harap masyarakat jangan ada yang Golput,” kata Purnomo saat ditemui di Kantor KPU Kukar, Rabu (14/2/2024).

Purnomo menilai, penolakan DPK oleh KPPS Loa Kulu hanya akibat salah paham. Ia mengklaim, pihak KPU sudah menjelaskan peraturan Pemilu dengan baik. Namun, ia menyesalkan bahwa hal ini bisa mengurangi partisipasi masyarakat.

“Kami sudah jelaskan peraturan Pemilu, Mungkin hanya salah paham saja. Tapi ini sangat disesalkan karena harus Golput karena masalah seperti ini,” ucapnya. (ar)