SINTESANEWS.ID – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra, menegaskan bahwa program pendidikan gratis atau Gratispol yang digagas Gubernur Kaltim terpilih Rudy Mas’ud, memerlukan petunjuk teknis (juknis) dan skema penganggaran yang matang sebelum dapat diimplementasikan.
Menurut Andi, pasca pelantikan gubernur terpilih, akan dibentuk tim transisi yang akan menjadi wadah awal untuk merumuskan teknis pelaksanaan program tersebut.
“Setelah dilantik nanti, akan ada tim transisi. Di sana akan dibahas lebih lanjut soal teknis pelaksanaan Gratispol,” kata Andi.
Ia menekankan, program sebesar Gratispol tidak bisa dijalankan hanya bermodal gagasan, tanpa adanya landasan teknis dan penganggaran yang jelas. DPRD Kaltim, melalui Komisi IV, akan terlibat aktif dalam perumusan tersebut.
“Sudah ada rumusan-rumusan di belakang layar, tapi hal yang spesifik, seperti anggaran dan teknis pelaksanaan, akan kami bahas bersama setelah pelantikan,” ujarnya.
Andi juga mengimbau masyarakat agar tidak terlalu terburu-buru berharap program ini langsung berjalan setelah pelantikan.
Ia menyebut, perlu proses panjang mulai dari perencanaan, penyusunan juknis, hingga penganggaran dalam APBD mendatang.
“Antusiasme masyarakat memang tinggi, tapi kami minta untuk bersabar. Gratispol perlu dirancang dengan matang agar tepat sasaran dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia memastikan DPRD akan mengawal program tersebut secara ketat. Terlebih karena program ini menyentuh langsung kepentingan masyarakat luas.
“Gratispol belum masuk dalam anggaran saat ini, tapi akan disiapkan untuk periode anggaran berikutnya. Kami pastikan DPRD akan mengawasi pelaksanaannya,” tutup Andi. (Adv)
