Home » Advertorial » DPRD Kaltim » Anggota DPRD Kaltim Usulkan Embung di Hulu Karang Mumus, Solusi Strategis Atasi Banjir Samarinda

Anggota DPRD Kaltim Usulkan Embung di Hulu Karang Mumus, Solusi Strategis Atasi Banjir Samarinda

Rabu,28 Mei 2025 04:51WIB

Bagikan : Array

SINTESANEWS.ID – Persoalan banjir di Kota Samarinda terus menjadi perhatian serius kalangan legislatif. Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Subandi, mengusulkan pembangunan embung atau kolam retensi di wilayah hulu Sungai Karang Mumus sebagai upaya pengendalian banjir jangka panjang.

Usulan tersebut disampaikan Subandi dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) baru-baru ini.

Ia menilai, lokasi di atas Bandara APT Pranoto, yang masuk dalam wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), sangat potensial menjadi kawasan penahan limpasan air dari hulu sebelum masuk ke pusat Kota Samarinda.

“Saya mengusulkan kemarin melalui Musrenbang itu, bahwa kita harus menambah fasilitas pengendalian banjir untuk Samarinda. Menambah kolam retensi, folder, atau istilah Pak Gubernur kemarin itu embung,” ujar Subandi saat diwawancarai.

Menurutnya, sumber air terbesar yang kerap menyebabkan banjir di Samarinda berasal dari aliran Sungai Karang Mumus, khususnya di bagian hulu. Oleh karena itu, pengendalian harus dimulai dari titik tersebut agar lebih efektif dan berkelanjutan.

“Posisinya itu di atas Bandara Sungai Siring. Di Karang Mumus-nya, masuk Kukar itu. Nah, di wilayah Kukar itu sebenarnya harus dibangun embung. Karena sumber air terbanyak yang mengalir ke Samarinda itu dari hulu Karang Mumus,” jelasnya.

Subandi menegaskan bahwa pembangunan embung di kawasan tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah setempat, melainkan harus menjadi perhatian lintas sektor dan lintas kabupaten/kota.

Kolaborasi antara Pemprov Kaltim, Pemkab Kukar, dan Pemkot Samarinda dinilai sangat penting untuk merealisasikan proyek ini.

Ia juga mendorong agar usulan ini segera dimasukkan dalam skala prioritas perencanaan anggaran tahun 2026.

Dukungan anggaran dapat bersumber dari APBD provinsi maupun alokasi dana dari pemerintah pusat, mengingat dampak banjir Samarinda berskala luas dan kerap menimbulkan kerugian ekonomi.

“Kalau embung ini dibangun secara serius, saya yakin bisa mengurangi risiko banjir yang selama ini jadi masalah utama di Samarinda. Jangan hanya mengandalkan pembangunan drainase di tengah kota, kita harus selesaikan dari hulu,” tambahnya.

Lebih lanjut, Subandi berharap kajian teknis segera dilakukan oleh instansi terkait untuk memastikan kelayakan lahan dan kapasitas daya tampung embung.

Ia juga mengingatkan agar pembangunan tersebut mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial masyarakat sekitar lokasi pembangunan.

Dengan usulan ini, Subandi menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan solusi jangka panjang yang bisa melindungi warga Samarinda dari ancaman banjir tahunan yang selama ini belum terselesaikan secara menyeluruh.(Adv)

6085768219885996691-min

TOPIK TERKAIT

BERITA UTAMA

REKOMENDASI