SINTESANEWS.ID – Sekretaris Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Darlis, mengingatkan pentingnya menjadikan kegiatan sosialisasi peraturan daerah (Perda) sebagai awal dari kerja sama berkelanjutan antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat.
Hal ini ia sampaikan saat mengisi agenda sosialisasi Perda di lingkungan pendidikan, Jumat (2/5/2025).
Darlis menegaskan bahwa program seperti ini tidak boleh berhenti pada seremoni formalitas, melainkan harus melahirkan gerakan kolektif yang mengakar hingga ke lingkungan keluarga dan masyarakat.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Butuh dukungan dari masyarakat, dan masyarakat bisa digerakkan melalui sekolah. Ini penting agar nilai-nilai Perda benar-benar dipahami dan dijalankan dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Darlis.
Ia menyampaikan harapannya agar kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan dapat menjadi agen perubahan dan jembatan penyampai pesan-pesan Perda kepada siswa dan orang tua.
Menurutnya, sekolah adalah institusi yang paling strategis untuk membangun budaya tertib, santun, dan penuh tanggung jawab.
Darlis juga menekankan perlunya pendekatan yang bersifat partisipatif. Dalam konteks ini, kolaborasi antara DPRD dan komunitas pendidikan tidak hanya soal sosialisasi regulasi, tapi juga pembentukan ruang dialog untuk menyerap aspirasi lapangan secara langsung.
“Dari kegiatan ini, kita tidak hanya menyampaikan aturan, tapi juga mendengarkan tantangan yang dihadapi di sekolah. Ini penting agar kebijakan yang kami rumuskan di legislatif benar-benar relevan dan menjawab kebutuhan masyarakat,” katanya.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan penerapan Perda di lingkungan sekolah akan sangat bergantung pada dukungan lintas sektor.
Untuk itu, Komisi IV DPRD Kaltim berkomitmen menjalin kerja sama lebih erat dengan dinas pendidikan, organisasi profesi guru, dan forum sekolah.
DPRD juga membuka kemungkinan untuk mendorong pembentukan program pendampingan atau pelatihan bagi pendidik, agar nilai-nilai Perda bisa diintegrasikan secara kreatif dalam kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan ekstrakurikuler.
“Ini bukan hanya tentang aturan, tapi tentang membentuk karakter generasi muda kita. Jika sekolah dan orang tua berjalan seiring, saya yakin dampaknya akan besar bagi terciptanya lingkungan sosial yang sehat dan tertib,” tutup Darlis. (Adv)