Home » Advertorial » DPRD Kaltim » DPRD Kaltim Soroti Ketimpangan Kesejahteraan Tenaga Medis di Tengah Gencarnya Pembangunan Faskes

DPRD Kaltim Soroti Ketimpangan Kesejahteraan Tenaga Medis di Tengah Gencarnya Pembangunan Faskes

Selasa,8 Juli 2025 08:27WIB

Bagikan : Array

SINTESANEWS.ID – Gencarnya pembangunan fasilitas kesehatan di Kalimantan Timur (Kaltim) dinilai belum dibarengi dengan perhatian serius terhadap kesejahteraan tenaga medis. Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, M. Darlis, mengkritik ketimpangan tersebut yang berpotensi mengancam kualitas layanan kesehatan di daerah.

Menurut Darlis, rendahnya tunjangan dan minimnya insentif membuat banyak dokter dan tenaga medis memilih hengkang dari rumah sakit daerah. Kondisi ini disebutnya sudah menjadi fenomena umum dan berdampak langsung pada keberlangsungan pelayanan publik.

“Gedung boleh baru, alat bisa canggih, tapi tanpa tenaga medis yang sejahtera, semuanya akan kosong makna. Banyak dokter keluar karena tunjangan tak memadai, apalagi jika sudah berkeluarga,” ujar Darlis, Sabtu (7/6/2025).

Politikus PAN itu menekankan bahwa persoalan ini bukan semata soal penggajian, melainkan tentang keadilan dan keberlanjutan sistem. Ia mengingatkan, tenaga kesehatan merupakan ujung tombak pelayanan masyarakat dan semestinya mendapat perhatian setara dengan pembangunan fisik.

“Ini soal bagaimana negara hadir menghargai profesi yang sangat penting. Kalau tenaga kesehatan hanya jadi pelengkap, kita tidak akan pernah punya layanan kesehatan yang utuh,” tambahnya.

Darlis juga menyoroti potensi semakin melemahnya distribusi tenaga medis akibat migrasi profesional ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya, tanpa skema retensi dan insentif khusus, Kaltim hanya akan menjadi “wilayah transit” bagi tenaga medis.

Ia mendorong Pemerintah Provinsi Kaltim mengevaluasi skema tunjangan daerah, sistem kontrak kerja, dan insentif non-fisik lainnya—terutama bagi tenaga medis yang bertugas di wilayah terpencil atau rumah sakit daerah dengan keterbatasan fasilitas.

“Distribusi dokter dan perawat akan makin timpang jika tidak ada langkah afirmatif. Kita butuh strategi jangka panjang, bukan hanya rekrutmen sesaat,” tegasnya.

Lebih jauh, Darlis menilai bahwa pelayanan kesehatan bermutu tidak cukup hanya dibangun dari sisi fisik atau teknologi. Faktor sumber daya manusia tetap menjadi kunci utama yang tidak bisa diabaikan dalam perencanaan jangka panjang pembangunan sektor kesehatan di Kaltim.(Adv)

6085768219885996691-min

TOPIK TERKAIT

BERITA UTAMA

REKOMENDASI

WhatsApp Image 2025-03-03 at 10.30.26

TEKNOLOGI

TERPOPULER

HIBURAN

bannera

POLITIK