Home » Advertorial » DPRD Kaltim » DPRD Kaltim Soroti Nol Kontribusi STS Muara Berau ke PAD, Desak Pemprov Tindak Tegas

DPRD Kaltim Soroti Nol Kontribusi STS Muara Berau ke PAD, Desak Pemprov Tindak Tegas

Sabtu,24 Mei 2025 05:49WIB

Bagikan : Array

SINTESANEWS.ID- Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud, menyoroti minimnya kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari aktivitas ship-to-ship transfer (STS) di perairan Muara Berau, yang selama ini dikenal sebagai salah satu terminal alih muat terapung terbesar di Asia Tenggara.

Dalam pernyataannya, Hasanuddin menyebut tidak adanya pemasukan PAD dari kegiatan tersebut sebagai hal yang mencengangkan, mengingat skala dan potensi ekonominya yang besar.

“Ini pelabuhan terapung terbesar se-Asia Tenggara, tapi satu rupiah pun tidak masuk ke PAD Kaltim. Ini sangat ironis,” ujar Hasanuddin di Samarinda, Minggu (27/4/2025).

Desak Aturan dan Rekomendasi Daerah Diperjelas

Hasanuddin mengungkapkan bahwa saat ini operasional STS hanya berlandaskan aturan Kementerian Perhubungan tanpa rekomendasi atau regulasi turunan dari pemerintah daerah. Ia mendesak Pemprov Kaltim untuk segera menyiapkan mekanisme peraturan dan rekomendasi resmi agar daerah bisa menarik manfaat fiskal dari aktivitas tersebut.

“Harus ada rekomendasi dari Pemprov dulu, kemudian bisa kita dorong ke Perda. Tanpa itu, daerah hanya jadi penonton,” tegasnya.

Politikus Golkar yang akrab disapa Hamas itu juga menyatakan siap mendukung pembentukan aturan daerah yang mengatur kontribusi STS terhadap kas daerah. Ia mendorong sinergi antarlembaga agar potensi ini tidak terus terabaikan.

Ancaman Pemindahan Kegiatan STS ke Daerah Lain

Lebih jauh, Hasanuddin melempar wacana agar STS Muara Berau dipindahkan ke provinsi lain jika tak memberikan manfaat langsung bagi Kaltim. Hal ini, menurutnya, adalah bentuk tekanan agar pengelolaan dan tata kelola pendapatan bisa segera dibenahi.

“Kalau memang tak bisa beri manfaat, ya pindahkan saja ke Kalsel. Jangan sampai daerah kita hanya dijadikan lokasi, tapi tidak ada timbal balik,” ujarnya.

Hasanuddin menegaskan, jika dikelola secara profesional dan berpihak pada kepentingan daerah, kegiatan STS bisa menjadi sumber pemasukan signifikan yang mendukung program pembangunan di Kaltim.

“Ini peluang besar. Tapi kalau tidak ada perhatian serius, maka akan terus jadi sumber kebocoran PAD,” tutupnya. (Adv)

6085768219885996691-min

TOPIK TERKAIT

BERITA UTAMA

REKOMENDASI

WhatsApp Image 2025-03-03 at 10.30.26

TEKNOLOGI

TERPOPULER

HIBURAN

bannera

POLITIK