SINTESANEWS.ID – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kukar telah menunjuk dua pendamping Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) yaitu Ellisa Wulan Oktavia dan Octary Nur.

Kedua perempuan hebat ini diharapkan mampu menjadi penggerak dalam upaya pemberdayaan ekonomi, khususnya bagi para kepala keluarga perempuan di Kukar.

PEKKA adalah lembaga yang didirikan oleh Komnas Perempuan pada tahun 2000 silam.

Lembaga ini berkomitmen untuk memberdayakan perempuan yang menjadi kepala keluarga, dengan fokus pada peningkatan keterampilan guna memperbaiki kondisi ekonomi mereka.

Di Kukar, PEKKA baru saja dibentuk pada tahun 2024 ini, dengan misi untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh keluarga yang dikepalai perempuan.

Berdasarkan data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, terdapat 11,44 juta keluarga di Indonesia yang dikepalai oleh perempuan.

Angka ini menunjukkan bahwa satu dari empat rumah tangga di Indonesia dipimpin oleh perempuan, dan sebagian besar dari mereka hidup di bawah garis kemiskinan.

Kemudian, Survei yang dilakukan oleh PEKKA pada tahun yang sama menunjukkan bahwa banyak anggota komunitas ini bekerja sebagai buruh tani, pekerja serabutan, dan di sektor informal lainnya.

Pendidikan juga menjadi tantangan signifikan bagi anggota PEKKA.

Hasil survei menunjukkan bahwa kebanyakan dari mereka hanya menamatkan pendidikan hingga SD atau SMP, yang membatasi peluang kerja dan peningkatan ekonomi mereka.

Rendahnya tingkat pendidikan ini menjadi salah satu indikator pentingnya pemberdayaan dan pelatihan bagi para perempuan kepala keluarga.

Untuk mengatasi masalah ini, PEKKA Kukar telah melakukan berbagai pelatihan keterampilan, salah satunya adalah pelatihan pembuatan kue akar.

Pelatihan ini dilatih langsung oleh Srinie, anggota PEKKA dari Sukarame Kukar yang sekaligus pemilik PT Snack Matahari.

Melalui pelatihan ini, PEKKA berharap dapat meningkatkan keterampilan dan kemandirian ekonomi para perempuan kepala keluarga di Kukar.

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan PEKKA Kukar dapat terus berkembang dan membawa perubahan nyata bagi kehidupan perempuan kepala keluarga.

“Kami berharap PEKKA dapat menciptakan perempuan-perempuan yang mandiri, berdaya, dan sejahtera. PEKKA berdaya, perempuan sejahtera,” ungkap Srinie. (ar)