Home » Advertorial » DPRD Kaltim » DPRD Kaltim Desak Penguatan Pencegahan Rabies: Jangan Tunggu Korban Jiwa

DPRD Kaltim Desak Penguatan Pencegahan Rabies: Jangan Tunggu Korban Jiwa

Minggu,8 Juni 2025 04:33WIB

Bagikan : Array

SINTESANEWS.ID – Meningkatnya kasus gigitan hewan penular rabies di Kalimantan Timur mendorong Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra, menyerukan tindakan terpadu dan menyeluruh dari pemerintah daerah.

Ia menekankan bahwa penanganan rabies tidak cukup hanya dengan respons medis terhadap korban, tetapi harus menyasar akar persoalan melalui vaksinasi hewan dan edukasi publik.

“Pemerintah harus memperkuat program vaksinasi rabies pada hewan, edukasi masyarakat, dan respons cepat di fasilitas kesehatan. Ini harus lintas sektor Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan, camat, lurah, sampai RT harus bergerak bersama,” kata Andi Satya dalam pernyataannya, Kamis (22/5/2025).

Menurut Andi, selama ini pendekatan penanggulangan rabies di daerah cenderung reaktif. Upaya baru digencarkan setelah terjadi kasus gigitan atau korban meninggal dunia. Padahal, kata dia, semua instrumen pencegahan sebenarnya sudah tersedia.

“Jangan tunggu ada korban jiwa baru bergerak. Rabies bisa dicegah. Edukasi, vaksinasi, dan penanganan cepat adalah kuncinya. Kita sudah punya semua instrumennya, tinggal kemauan dan koordinasi,” tegasnya.

Ia menyoroti lemahnya kolaborasi antarinstansi di lapangan yang membuat program-program pencegahan tidak berjalan optimal.

Misalnya, vaksinasi rabies untuk hewan peliharaan seperti anjing dan kucing yang belum dilakukan secara merata, terutama di daerah pedalaman.

Selain itu, Andi menilai edukasi masyarakat soal bahaya rabies masih kurang gencar. Ia menyebut banyak warga belum memahami bahwa rabies tidak hanya ditularkan oleh anjing, tetapi juga oleh kucing, kera, bahkan kelelawar.

“Jika masyarakat tahu langkah-langkah dasar saat tergigit hewan, risiko kematian bisa ditekan. Termasuk pentingnya mencuci luka segera dengan sabun dan air selama 15 menit, lalu segera ke fasilitas kesehatan,” katanya.

Andi juga mendorong agar pemerintah daerah memperkuat sistem pelaporan dan pemantauan kasus di tingkat RT dan desa.

Menurutnya, deteksi dini dan pelaporan cepat bisa mempercepat intervensi medis dan mencegah penyebaran.

Untuk mendukung upaya ini, ia mengusulkan agar Pemprov Kaltim menyiapkan alokasi anggaran khusus untuk program pencegahan rabies berbasis komunitas.

“Kita butuh pendekatan yang lebih menyentuh ke bawah. Kader kesehatan, tokoh masyarakat, dan relawan harus dilibatkan dalam sistem pencegahan ini,” tandasnya.

Sebagai legislator yang juga berlatar belakang medis, Andi menegaskan bahwa rabies bukan hanya isu kesehatan, tapi juga isu keselamatan publik yang memerlukan aksi bersama dan berkelanjutan.(Adv)

6085768219885996691-min

TOPIK TERKAIT

BERITA UTAMA

REKOMENDASI

WhatsApp Image 2025-03-03 at 10.30.26

TEKNOLOGI

TERPOPULER

HIBURAN

bannera

POLITIK