SINTESANEWS.ID – Pemerintah Desa Loa Lepu, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, menanam sekitar 2.000 batang pohon pepaya di lahan bekas kantor desa sebagai bagian dari program ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan kosong menjadi produktif.
Menurut Kepala Desa Loa Lepu, Sumali menyebutkan program ini ditargetkan mulai menampakkan hasil tahun depan dengan pola tanam berkelanjutan.
Kata dia, penanaman pepaya dalam jumlah besar ini merupakan fokus utama pembangunan sektor pertanian desa untuk menciptakan kemandirian pangan dan peluang ekonomi baru bagi warga.
“Kita tanam pepaya cukup banyak, sekitar dua ribuan batang. Itu sedang kita kembangkan di lahan kantor lama, kami menargetkan hasil dari pertanian ini mulai tampak tahun depan, dengan pola tanam berkelanjutan yang melibatkan masyarakat secara aktif,” ungkap Sumali.
Selain pepaya, desa juga memprioritaskan tanaman hortikultura seperti tomat dan cabai lombok yang akan ditanam di sela-sela pohon pepaya di pinggir jalan karena lebih cepat panen dan langsung bisa dirasakan manfaatnya.
“Fokus kita pada tanaman hortikultura, selain itu juga tanaman buah. Untuk buah, di pinggir jalan itu sudah kita tanami pepaya. Nantinya, di sela-selanya akan kita tanami tomat dan cabai lombok,” jelasnya.
Sumali menyebutkan bahwa jenis tanaman yang diprioritaskan adalah hortikultura dan buah-buahan karena cocok dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi lahan yang tersedia.
“Jadi, fokus kita jelas tomat, cabai, dan pepaya. Itu yang cocok dan dibutuhkan masyarakat juga,” ucapnya.
Pihaknya juga mulai menyiapkan lahan lain di sekitar kantor desa, termasuk area di belakang kantor yang memiliki karakteristik tanah cukup berair dan memerlukan penyesuaian jenis tanaman.
“Nanti kita akan lihat jenis tanaman apa yang cocok ditanam di sana. Karena daerah itu agak basah, perlu kita sesuaikan dulu,” katanya.
Dia bilang, pembangunan sektor pertanian ini sejalan dengan visi desa untuk mandiri, tidak hanya dalam pengelolaan lingkungan tetapi juga dalam penyediaan bahan pangan melalui pemanfaatan lahan kosong yang sebelumnya tidak tergarap.
“Kita juga mulai membangun pertanian kaitannya dengan ketahanan pangan. Lahan-lahan kosong yang ada di Loa Lepu mulai kita garap tahun ini supaya menjadi lahan produktif,” kata Sumali. (ar/adv)
































