Home » Advertorial » DPRD Kaltim » Andi Satya: Lonjakan Gigitan Hewan di Kaltim Jadi Alarm Kesehatan Publik

Andi Satya: Lonjakan Gigitan Hewan di Kaltim Jadi Alarm Kesehatan Publik

Jumat,23 Mei 2025 04:35WIB

Bagikan : Array

SINTESANEWS.ID – Lonjakan kasus gigitan hewan penular rabies di Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi sorotan serius kalangan legislatif. Hingga April 2025, tercatat 1.334 kasus, dengan 391 di antaranya terjadi hanya dalam empat bulan terakhir.

Data ini memicu keprihatinan mendalam dari Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra.

“Kasus rabies ini bukan sekadar soal gigitan hewan. Ini soal nyawa manusia. Data kasus yang terus naik adalah alarm serius bagi kita semua,” ujar Andi Satya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (22/5/2025).

Andi Satya, yang juga berprofesi sebagai dokter, menilai peningkatan jumlah kasus menandakan lemahnya pengendalian rabies di tingkat masyarakat maupun pemerintah daerah.

Ia menekankan bahwa rabies merupakan penyakit mematikan yang hampir selalu berujung fatal jika tidak ditangani secara cepat dan tepat.

“Rabies bisa dicegah. Tapi saat gejala klinis sudah muncul, peluang selamat hampir nol. Itu sebabnya, pencegahan dan penanganan darurat harus diketahui semua warga,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap sumber penularan rabies. Menurutnya, masih banyak yang beranggapan bahwa rabies hanya ditularkan oleh anjing.

“Kita harus ubah persepsi. Rabies bukan hanya dari anjing. Banyak masyarakat belum tahu bahwa kucing, kera, bahkan kelelawar bisa jadi pembawa virus rabies,” jelasnya.

Andi mendorong pemerintah daerah dan instansi terkait untuk meningkatkan edukasi dan sosialisasi tentang rabies, terutama ke wilayah pedesaan dan kawasan yang jauh dari fasilitas kesehatan.

Ia juga mendesak agar vaksinasi hewan peliharaan ditingkatkan secara masif.

“Masyarakat harus tahu apa yang harus dilakukan begitu tergigit. Pertolongan pertama sangat penting,” katanya.

Salah satu langkah awal yang ia tekankan adalah mencuci luka gigitan secepat mungkin menggunakan sabun dan air mengalir selama 15 menit.

Selain itu, ia mengimbau agar korban gigitan segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan vaksin anti-rabies.

“Jangan menunggu munculnya gejala. Karena saat gejala muncul, hampir tidak ada yang bisa dilakukan,” tambah Andi.

Dengan meningkatnya kasus, legislator muda dari Fraksi Gerindra ini juga menyerukan agar pemerintah provinsi memperkuat sistem surveilans rabies, termasuk pendataan hewan liar dan program eliminasi hewan penular rabies di zona merah.(Adv)

6085768219885996691-min

TOPIK TERKAIT

BERITA UTAMA

REKOMENDASI

WhatsApp Image 2025-03-03 at 10.30.26

TEKNOLOGI

TERPOPULER

HIBURAN

bannera

POLITIK