SINTESANEWS.ID- Kerusakan jalan akibat tanah bergerak di jalur poros nasional Samarinda-Balikpapan memicu keprihatinan serius dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur.
Jalur tersebut merupakan akses utama yang menghubungkan dua kota terbesar di provinsi ini, dan kini dikhawatirkan mengganggu mobilitas masyarakat dan distribusi logistik.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret mengatasi permasalahan tersebut.
Ia menilai keterlambatan penanganan berpotensi memperburuk kondisi jalan dan memperbesar risiko kecelakaan.
“Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal keselamatan dan konektivitas antarwilayah. Pemerintah harus segera turun tangan sebelum kerusakan semakin parah,” kata Reza dalam keterangannya, Senin (12/5/2025).
Menurut Reza, tanah bergerak yang menyebabkan jalan ambles tersebut bisa dipicu oleh berbagai faktor teknis, mulai dari kondisi struktur tanah yang labil hingga sistem drainase yang buruk.
Ia menyarankan agar dilakukan kajian geoteknik secara menyeluruh untuk memastikan penyebab utama kerusakan.
Tak hanya faktor teknis, Reza juga menyoroti aspek lingkungan di sekitar lokasi. Ia mengungkapkan bahwa aktivitas alih fungsi lahan, termasuk pembukaan hutan dan aktivitas pertambangan, turut memperburuk kondisi tanah.
“Kawasan itu juga sering dilintasi truk-truk pengangkut batu bara, yang memberi beban berlebih pada jalan,” ujarnya. (Adv)