Home » Advertorial » DPRD Kaltim » DPRD Kaltim Dorong Pariwisata Berau Jadi Andalan Baru, Kurangi Ketergantungan pada Tambang

DPRD Kaltim Dorong Pariwisata Berau Jadi Andalan Baru, Kurangi Ketergantungan pada Tambang

Senin,9 Juni 2025 07:53WIB

Bagikan : Array

SINTESANEWS.ID – Ketergantungan Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten Berau, terhadap sektor pertambangan dinilai terlalu dominan. DPRD Kaltim mendorong percepatan pengembangan pariwisata sebagai strategi diversifikasi ekonomi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah, menyatakan Berau memiliki kekayaan alam dan budaya yang sangat potensial untuk menjadi destinasi unggulan, namun selama ini belum dikelola secara optimal.

“Selama ini ekonomi Berau terlalu bertumpu pada tambang. Saatnya kita dorong sektor lain yang bisa tumbuh jangka panjang, dan pariwisata adalah salah satunya,” ujar Syarifatul, Minggu (8/6/2025).

Menurutnya, upaya mengembangkan pariwisata tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tetapi harus melibatkan pelaku usaha, masyarakat lokal, dan perusahaan besar yang beroperasi di wilayah tersebut.

“Perusahaan yang selama ini mengambil manfaat dari daerah juga punya tanggung jawab sosial untuk mendukung pembangunan sektor lain, termasuk pariwisata,” tegas politisi asal Dapil Berau–Bontang–Kutai Timur itu.

Syarifatul menilai pembangunan infrastruktur yang tengah digalakkan di Berau harus diarahkan untuk memperkuat akses dan daya tarik pariwisata, bukan semata demi mendukung industri tambang.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pengembangan ekonomi alternatif juga harus menyasar sektor pertanian dan kelautan, yang hingga kini belum tergarap maksimal. Potensi sektor ini, kata dia, besar dalam menyerap tenaga kerja dan menurunkan angka kemiskinan di wilayah pesisir dan pedalaman.

“Petani dan nelayan kita masih banyak yang belum tersentuh teknologi dan dukungan pasar. Ini potensi ekonomi yang tertidur,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya memastikan nilai tambah ekonomi dari sumber daya lokal tetap berputar di daerah. Pengolahan hasil tambang, perikanan, hingga pertanian seharusnya dilakukan di lokasi produksi untuk menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi lokal.

“Jangan sampai yang menikmati hasil bumi Kaltim justru pihak luar. Kita ingin masyarakat lokal jadi pelaku utama, bukan sekadar penonton,” pungkasnya.(Adv)

6085768219885996691-min

TOPIK TERKAIT

BERITA UTAMA

REKOMENDASI

WhatsApp Image 2025-03-03 at 10.30.26

TEKNOLOGI

TERPOPULER

HIBURAN

bannera

POLITIK