Home » Advertorial » DPRD Kaltim » Ketua Komisi IV DPRD Soroti Swasembada di Kaltim

Ketua Komisi IV DPRD Soroti Swasembada di Kaltim

Sabtu,10 Mei 2025 08:17WIB

Bagikan : Array

SINTESANEWS.ID- Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), H Baba, menegaskan bahwa pencapaian swasembada pangan di daerah tidak bisa dilepaskan dari ketersediaan infrastruktur pengairan yang memadai. Ia menyebut pembangunan sistem irigasi sebagai prasyarat utama untuk mewujudkan pertanian yang produktif dan berkelanjutan.

“Kalau air tidak tersedia saat petani membutuhkannya, mustahil kita bicara panen maksimal. Swasembada itu butuh infrastruktur, bukan sekadar benih dan pupuk,” kata Baba, Jumat (9/5/2025).

Pernyataan itu disampaikan menyusul kunjungan Kementerian Pertanian ke Kaltim baru-baru ini. Meski mengapresiasi perhatian pusat, Baba mengingatkan bahwa di lapangan, produktivitas petani masih terhambat persoalan mendasar, salah satunya irigasi yang belum merata.

Ia mencontohkan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang meski memiliki lahan pertanian luas, belum mampu mengoptimalkan hasil panen karena ketergantungan pada curah hujan.

“Produksi gabah dari hampir 6 ribu hektare lahan hanya sekitar 4.400 ton. Ini belum maksimal karena persoalan air belum teratasi,” ungkapnya.

Baba kembali menyoroti pentingnya melanjutkan proyek Bendung Gerak Telake di wilayah selatan Kaltim, yang sempat masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) namun kemudian dibatalkan. Ia menyayangkan penghentian proyek tersebut karena dinilai berpotensi besar menopang pertanian sekaligus penyediaan air baku dan pengendalian banjir.

“Bendung Gerak Telake bisa jadi solusi permanen. Sayang kalau proyek sebesar itu justru dihentikan di tengah jalan,” ujarnya.

Menurutnya, jika Kaltim serius ingin mendukung program kedaulatan pangan nasional sebagaimana tertuang dalam Asta Cita Presiden, maka pembangunan infrastruktur penunjang seperti bendungan, jalan tani, dan embung harus segera direalisasikan secara menyeluruh dan berkelanjutan.(Adv)

6085768219885996691-min

TOPIK TERKAIT

BERITA UTAMA

REKOMENDASI