SINTESANEWS.ID – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Akhmed Reza Fachlevi, menyoroti wacana penutupan Jembatan Mahakam I dan meminta agar pemerintah tidak gegabah dalam mengambil keputusan. Ia mengingatkan pentingnya mempertimbangkan dua aspek utama: keselamatan masyarakat dan dampak ekonomi yang luas.
“Setiap rekomendasi penutupan harus dikaji matang. Jangan sampai timbul kerugian besar dan keresahan di masyarakat,” kata Reza di Samarinda, Selasa (29/4/2025).
Reza menegaskan bahwa penutupan alur Sungai Mahakam dapat memicu dampak nasional, termasuk terganggunya rantai pasok batu bara, kehilangan pendapatan negara, hingga rusaknya reputasi Indonesia di mata dunia. Ia juga mencatat bahwa ribuan warga menggantungkan hidup dari aktivitas pelayaran, bongkar muat, dan industri energi di sepanjang sungai tersebut.
Politisi Partai Gerindra itu juga menggarisbawahi bahwa penanganan insiden tabrakan kapal yang merusak struktur jembatan harus mengedepankan penegakan hukum, bukan pembatasan akses publik.
“Kejar pelaku tabrakan, cabut izinnya jika perlu, sita kapal. Jangan biarkan masyarakat yang tidak bersalah ikut menanggung akibatnya,” tegasnya.
Ia menambahkan, DPRD sebagai lembaga pengawas siap mengawal proses dan memberikan rekomendasi ke pemerintah pusat. Namun, keputusan akhir tetap menjadi kewenangan kementerian terkait.
“Dari sisi darat itu Kementerian PUPR, sedangkan sisi perairan kewenangan Kementerian Perhubungan,” jelasnya.
Menurut Reza, langkah terbaik saat ini adalah menegakkan hukum secara tegas, bukan menutup akses vital yang berdampak luas terhadap stabilitas ekonomi nasional. (Adv)