SINTESANEWS.ID – Momen serah terima memori jabatan dari mantan Bupati Edi Damansyah kepada Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) terpilih, Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin, menjadi sorotan hangat Ketua DPRD Kukar, Ahmad Yani.
Dalam pandangannya, acara yang berlangsung khidmat di halaman Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman Tenggarong pada Senin (30/6/2025) tersebut merupakan contoh ideal bagaimana transisi kepemimpinan seharusnya berjalan.
“Ini harapannya jadi teladan bagi semua pemimpin. Memori jabatan itu bukan hanya formalitas, tapi bentuk nyata dari tanggung jawab yang dipertanggungjawabkan dan dilanjutkan,” ujar Ahmad Yani usai menghadiri kegiatan tersebut.
Menurut legislator dari PDI Perjuangan ini, keberlangsungan tata kelola pemerintahan sangat bergantung pada kelengkapan memori jabatan. Ia menilai penyerahan tersebut sebagai simbol berpindahnya tanggung jawab dengan cara yang transparan, tertib, dan terhormat.
Ahmad Yani juga menyampaikan apresiasi kepada Edi Damansyah dan Rendi Solihin atas dedikasi mereka selama masa kepemimpinan sebelumnya. Ia menilai bahwa keduanya telah bekerja maksimal dan meletakkan fondasi penting bagi kemajuan Kukar.
“Pak Edi dan Pak Rendi sudah banyak berbuat. Tugas kita sekarang adalah memastikan estafet program-program prioritas itu berjalan lancar dan berkesinambungan di bawah kepemimpinan Pak Aulia dan Rendi,” terangnya.
Salah satu program yang secara khusus disorot oleh Ahmad Yani adalah Gerakan Etam Mengaji (GEMA). Ia menilai program tersebut memiliki dampak besar terhadap pembinaan karakter dan spiritualitas masyarakat Kukar, dan sangat penting untuk tetap dilanjutkan.
“Program seperti GEMA harus terus dikembangkan. Ini bagian dari upaya membangun jiwa masyarakat, bukan sekadar infrastruktur. Pembangunan non-fisik seperti ini tak boleh terabaikan,” tegasnya.
Yani pun menekankan bahwa keberlanjutan pembangunan harus mengedepankan keseimbangan antara penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pembangunan fisik. Menurutnya, visi besar Kukar ke depan harus berpijak pada pembangunan manusia seutuhnya.
“Membangun Kukar bukan hanya soal jalan dan gedung, tapi juga membangun manusia di dalamnya yakni jiwanya, karakternya, dan keimanannya. Karena itu, investasi dalam pendidikan, agama, dan nilai-nilai budaya harus terus didorong,” katanya.
DPRD Kukar, kata dia, siap bersinergi dengan pemerintahan yang baru. Ia menegaskan bahwa DPRD akan menjalankan fungsi pengawasan secara konstruktif, memastikan program prioritas berjalan dengan transparan, terukur, dan tepat sasaran.
Serah terima memori jabatan tersebut turut dihadiri jajaran Forkopimda Kukar, para tokoh masyarakat, serta ratusan tamu undangan lainnya. Momentum ini menjadi awal dari babak baru kepemimpinan di Bumi Panji Sakti, dengan harapan besar menuju Kukar yang lebih maju, sejahtera, dan bermartabat. (Adv/fi)