SINTESANEWS.ID – Upaya menghadirkan keadilan energi terus digaungkan oleh DPRD Kutai Kartanegara (Kukar). Salah satu wujud komitmen tersebut datang dari Muhammad Idham, anggota DPRD Kukar yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) II.
Ia menaruh perhatian besar terhadap kondisi sejumlah desa yang hingga kini belum sepenuhnya merasakan manfaat jaringan listrik PLN.
Di tengah pesatnya perkembangan infrastruktur, masih ada RT di Desa Sanggulan, Senoni, dan Selerong yang belum teraliri listrik. Warga di wilayah tersebut seperti RT 20 Desa Sanggulan, RT 17 Desa Senoni, dan RT 13 Desa Selerong, masih harus bergantung pada genset sebagai sumber penerangan utama.
“Padahal jaringan listrik PLN sudah ada di desa, tapi belum sampai ke RT-RT itu. Jaraknya cuma sekitar satu setengah kilometer,” kata Idham, Kamis (24/7/2025).
Setiap RT yang belum dialiri listrik dihuni oleh sekitar 30 Kepala Keluarga. Situasi ini menuntut perhatian lebih, karena jarak yang relatif dekat seharusnya tidak menjadi penghalang bagi perluasan jaringan listrik.
Idham menilai bahwa akses listrik bukan semata soal kenyamanan, melainkan kebutuhan esensial yang menyentuh hajat hidup orang banyak.
“Listrik bukan hanya untuk rumah tangga, tapi juga menopang kegiatan ekonomi masyarakat. Kita tidak bisa membiarkan ini terus berlangsung,” ungkapnya.
Sebagai anggota DPRD yang terjun langsung ke lapangan, Idham memastikan akan terus menjalin koordinasi intensif dengan Pemerintah Kabupaten Kukar dan PLN. Tujuannya jelas yaitu mempercepat pemerataan listrik hingga ke titik-titik yang selama ini terlewatkan.
Menurutnya, tanggung jawab menghadirkan listrik hingga pelosok merupakan bagian dari misi bersama antara DPRD dan Pemerintah Kabupaten. Salah satunya melalui program unggulan “Terang Kampung Ku” yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar 2021–2026.
Program tersebut menjadi harapan besar masyarakat untuk bisa menikmati penerangan yang layak, baik melalui jaringan PLN maupun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
“Kami siap mengawal dan memperjuangkan pemasangan jaringan listrik di wilayah-wilayah yang belum terjangkau. Ini bukan sekadar proyek pembangunan, tapi bentuk keadilan sosial,” tegas Idham. (Adv/fi)