SINTESANEWS.ID – Meski tercatat sebagai daerah dengan insentif guru swasta tertinggi di Kalimantan Timur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tetap menunjukkan kepedulian dan semangat perbaikan terhadap kesejahteraan tenaga pendidik non-ASN.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Komisi IV DPRD Kukar, Andi Faisal, seusai memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait kesenjangan insentif guru swasta dan negeri, yang digelar di Ruang Banmus DPRD Kukar pada Senin, 21 Juli 2025. Dalam forum tersebut, berbagai masukan dan evaluasi disampaikan terbuka.
“Tadi di forum, kita tanya juga teman-teman. Dan ternyata di Kukar ini paling tinggi se-Kaltim untuk insentif guru-guru swasta,” ungkap Andi Faisal diwawancarai usai kegiatan.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa hal itu bukan alasan untuk berhenti berbenah.
Menurutnya, keberadaan Kukar sebagai yang tertinggi dalam pemberian insentif seharusnya menjadi pijakan untuk melangkah lebih baik lagi, bukan untuk merasa cukup.
DPRD, katanya, tetap terbuka terhadap evaluasi dan terus mendorong langkah-langkah korektif demi mendukung kualitas pendidikan.
“Terlepas daripada itu, ya kita akan coba berkomunikasi dengan pemerintah daerah agar perbupnya itu bisa dirubah dan bisa menaikkan ya,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa perjuangan menaikkan insentif tidak harus berarti menyamakan dengan tunjangan guru ASN atau PPPK. Yang terpenting adalah adanya peningkatan yang bisa dirasakan langsung oleh guru swasta sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka.
“Kata-kata menaikkan ini menyesuaikan kemampuan keuangan daerah,” ucapnya.
DPRD tetap mengedepankan prinsip realistis dan akuntabel dalam setiap usulan kebijakan.
Dalam RDP, Andi Faisal mengungkap bahwa hanya dengan tambahan Rp500 ribu per guru, beban APBD Kukar bisa meningkat sekitar Rp16 miliar.
Maka, semua pertimbangan harus dikaji matang agar tidak menimbulkan beban fiskal yang berlebihan.
“Yang kita pikirkan bukan hanya besarannya, tapi dampaknya ke keuangan daerah. Kita tidak ingin kebijakan ini membebani, tapi tetap memberi manfaat,” jelasnya. (Adv/fi)