SINTESANEWS.ID- Permasalahan pengelolaan sampah di sejumlah desa di Dapil 2 Kutai Kartanegara masih menjadi tantangan serius. Idham, anggota DPRD Kukar dari Fraksi PKS, menyebut bahwa kendala utama saat ini adalah ketiadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang memadai.
“Desa-desa seperti Selerong, Sanggulan, Senoni itu belum punya tempat buang sampah yang layak,” jelas Idham.
Menurutnya, persoalan utama adalah keterbatasan lahan. Upaya untuk meminta lahan dari perusahaan pemilik eks tambang pun belum membuahkan hasil.
“Mereka belum mau kasih lahannya, padahal banyak yang lahannya nganggur karena tidak ada aktivitas,” ungkapnya.
Ia menilai bahwa perusahaan seharusnya bisa ikut berkontribusi terhadap lingkungan desa di sekitar wilayah operasinya.
Upaya pengajuan ke Dinas Lingkungan Hidup sudah mulai dilakukan untuk perencanaan tahun 2026, namun realisasi butuh sinergi lintas pihak.
Idham menekankan bahwa ketiadaan TPA yang layak berpotensi menyebabkan masyarakat membuang sampah sembarangan, termasuk ke sungai.
“Itu yang kita khawatirkan. Jangan sampai tidak ada tempat, akhirnya warga buang sampah ke mana-mana,” katanya.
Ia berharap ada komitmen nyata dari perusahaan-perusahaan untuk menyediakan lahan atau mendukung pembangunan TPA, sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan. (Adv/fi)
































