SINTESANEWS.ID – Anggota DPRD Kukar Sri Muryani menegaskan pentingnya memperluas pemahaman tentang budaya saat ditemui oleh awak media pada Selasa (20/5/2025).

Ia menilai masih banyak pihak yang menyempitkan makna budaya hanya sebatas seni pertunjukan, seperti tari-tarian dan acara seremonial adat.

“Kalau kita bicara budaya, jangan hanya terfokus pada kreasi seni tari. Budaya itu pusaka dari Indonesia yang harus dijaga, dilestarikan, dan diwariskan,” ucap Sri Muryani, yang merupakan anggota Komisi IV DPRD Kukar dari Fraksi Golkar.

Menurutnya, budaya mencakup nilai-nilai luhur, kearifan lokal, serta tata cara hidup masyarakat yang sudah berlangsung turun-temurun.

Ia mencontohkan, adat seperti tradisi “Nutuk Beham” atau menumbuk padi di Desa Kedang Ipil merupakan manifestasi budaya yang sangat berharga dan masih terus hidup di masyarakat.

Sri Muryani juga menyampaikan apresiasinya kepada para pemangku adat yang tetap menjaga warisan tersebut. Ia mengajak semua pihak untuk tidak memandang budaya sebagai sesuatu yang kuno atau hanya layak ditampilkan dalam festival.

“Jangan sampai kita hanya menyandang nama sebagai orang Kutai, tapi adat istiadat kita luntur. Budaya bukan sekadar simbol, tapi identitas yang harus dijaga dengan nyata,” tegasnya.

Dalam konteks ini, DPRD Kukar, menurut Sri Muryani, memiliki peran penting untuk mendorong kebijakan yang mendukung pelestarian budaya, termasuk dalam bentuk regulasi yang berpihak pada masyarakat adat.

Komitmen anggota DPRD seperti Sri Muryani menunjukkan bahwa wakil rakyat di Kukar tidak hanya memikirkan pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan identitas dan karakter masyarakat. Sebab budaya adalah fondasi dari keberlanjutan sebuah peradaban.

Dengan pendekatan ini, DPRD Kukar diharapkan dapat terus menjadi jembatan antara nilai-nilai tradisional dan kebijakan modern demi membangun Kukar yang kuat dalam jati diri dan kemajuan. (Adv/fi)