SINTESANEWS.ID – Perhatian terhadap nasib warga pesisir kembali ditunjukkan oleh Anggota Komisi I DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Safruddin.
Ia menaruh perhatian besar terhadap kondisi masyarakat pengumpul kerang dara di perairan Muara Badak, yang beberapa waktu lalu terdampak kematian massal kerang secara mendadak.
Tragedi tersebut tidak hanya meresahkan secara ekologis, tapi juga mengguncang stabilitas ekonomi warga yang menggantungkan hidup dari hasil laut.
“Banyak dari mereka yang kini kehilangan mata pencaharian utama,” ujar Safruddin, Kamis (31/7/2025)
Tak tinggal diam, Safruddin menyampaikan bahwa DPRD Kukar telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk segera menyalurkan bantuan darurat kepada para pengumpul kerang.
“Kami upayakan bantuan berupa sembako dan juga tali asih. Dari pihak perusahaan sendiri juga sudah mulai memberikan bantuan sebesar Rp 2 juta per orang,” jelasnya.
Bantuan itu, menurutnya, bersifat sementara namun sangat berarti.
“Paling tidak bisa sedikit meringankan beban harian mereka, terutama yang harus tetap membayar angsuran, kebutuhan rumah tangga, dan ada yang sampai menggadaikan barang berharga demi bertahan,” tuturnya.
Dalam pengakuannya, Safruddin merasa miris saat mendengar langsung kisah warga yang harus menjual rumah demi bisa bertahan setelah kerang-kerang hasil tangkapan mereka tak lagi layak jual.
“Dampaknya besar sekali. Ini bukan hanya urusan lingkungan, tapi juga urusan perut dan keberlangsungan hidup,” tegasnya.
Untuk memastikan keberlanjutan pendampingan, Safruddin menyebut pihaknya tetap membuka komunikasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Ia mengapresiasi langkah cepat KLHK yang langsung turun ke lokasi begitu menerima laporan dari DPRD Kukar.
Selain mendesak bantuan jangka pendek, DPRD Kukar juga akan mengawal proses investigasi secara menyeluruh. Tim ahli dari Universitas Mulawarman telah menyelesaikan pengambilan sampel dan hasil laboratorium diperkirakan akan keluar dalam waktu satu bulan.
“Kami pastikan hasil investigasi ini tidak bisa diintervensi. Ini adalah kerja independen, demi menemukan akar persoalan dan memberi kepastian kepada warga,” ujarnya.
Safruddin menegaskan bahwa perjuangan belum selesai. Baginya, pemulihan ekonomi warga pesisir harus menjadi bagian penting dari tanggapan atas musibah lingkungan ini.
“Kami di DPRD berkomitmen untuk terus mendampingi, tidak hanya soal hukum dan ekologi, tapi juga kemanusiaan,” pungkasnya. (Adv/fi)
































