SINTESANEWS.ID -Anggota Komisi III DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Dedik Harianto, mengusulkan pengembangan budidaya ayam petelur sebagai solusi konkret peningkatan ekonomi masyarakat di wilayah pegunungan.

Usulan ini disampaikan dalam Rapat Pembahasan Rancangan Awal RPJMD Kukar Tahun 2025–2029, Senin (4/8/2025), di DPRD Kukar, yang turut dihadiri Sekda Kukar Sunggono dan Plt Kepala Bappeda Kukar Syarifah Vanesa Vilna.

Dedik menilai program ayam petelur sangat potensial diterapkan di wilayah seperti dapilnya yang didominasi perbukitan.

Selain mudah diterapkan, budidaya ini juga mampu menyediakan sumber protein harian serta menjadi sumber pendapatan warga.

“Kalau masing-masing kepala keluarga punya 100 ekor saja, setiap hari mereka punya sekitar 70 butir telur. Mereka tidak akan kekurangan protein,” ucap Dedik.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa telur-telur tersebut juga bisa dijual dan hasilnya digunakan untuk kebutuhan lain, seperti membeli ikan atau bahan pangan lain.

“Ketika bosan makan telur, mereka bisa jual telurnya dan beli ikan. Sirkulasi ekonomi di rumah tangga berjalan,” tambahnya.

Menurut Dedik, tidak semua wilayah di Kukar cocok dikembangkan dengan pendekatan yang sama.

Jika wilayah pesisir unggul dalam perikanan, maka kawasan pegunungan mesti mendapat perhatian khusus melalui pendekatan berbasis potensi lokal.

“Peternakan ayam petelur ini tidak memerlukan lahan luas seperti sawit. Jadi sangat memungkinkan diterapkan di daerah pegunungan,” ujarnya.

Ia berharap Pemerintah Kabupaten Kukar melalui RPJMD 2025–2029 dapat mengakomodir gagasan ini sebagai bagian dari kebijakan pemerataan pembangunan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat secara menyeluruh. (Adv/fi)