SINTESANEWS.ID – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, menegaskan bahwa Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (BAPOPSI) Kukar bukan merupakan institusi pembinaan langsung, melainkan sebagai badan pembina yang berperan mendukung pembinaan olahraga pelajar yang berada di satuan pendidikan.
Penegasan tersebut disampaikan Edi saat menghadiri pelantikan pengurus BAPOPSI dan National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Kukar periode 2025–2029 di Pendopo Odah Etam, Minggu (20/4/2025). Acara tersebut juga dihadiri Ketua KONI Kukar, Dandim 0906/Kkr, dan Kajari Kukar.
“Saya ingatkan, nomenklaturnya adalah badan pembina, bukan pembinaan. Jangan sampai seolah-olah semua kegiatan pembinaan olahraga dialihkan ke BAPOPSI hanya karena ketuanya juga Kepala Dispora,” tegas Edi.
Pelantikan dilakukan oleh Ketua BAPOPSI Kaltim dan NPCI Kaltim. Aji Ali Husni resmi menjabat sebagai Ketua BAPOPSI Kukar, sekaligus Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kukar. Sementara itu, Muhammad Bisyron dipercaya memimpin NPCI Kukar.
Edi meminta agar tidak ada tumpang tindih kewenangan antara BAPOPSI dan lembaga pendidikan, serta menyarankan agar segera dibuat nota kesepahaman (MoU) antara BAPOPSI dan KONI Kukar pasca pelantikan pengurus KONI yang baru.
“Ini memang tidak diatur secara formal, tapi menjadi bentuk inovasi kita di daerah,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa tugas utama BAPOPSI adalah mempersiapkan event olahraga pelajar dan mengarahkan potensi atlet dari sekolah menuju pembinaan lanjutan melalui KONI dan cabang olahraga terkait.
Lebih jauh, Edi menekankan pentingnya memahami bahwa olahraga saat ini telah menjadi industri dan peluang karier, sehingga batasan peran masing-masing lembaga harus jelas.
Sementara itu, kepada pengurus baru NPCI Kukar, Edi menyampaikan optimisme atas kepemimpinan Muhammad Bisyron. Ia berharap NPCI Kukar dapat tumbuh dan menjadi percontohan dalam pengelolaan olahraga disabilitas di Kalimantan Timur.
“Saya yakin di bawah kepemimpinan Ustadz Bisron, NPCI Kukar akan berkembang. Nanti setelah Bupati terpilih, saya harap penyelenggaraan NPCI dibiayai secara layak,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya pembinaan karakter atlet disabilitas, termasuk melalui pendekatan spiritual. “Ini bagian dari membentuk pribadi yang kuat dan berkarakter,” pungkasnya. (Adv/hm)
































