SINTESANEWS.ID – PT Mahakam Gerbang Raja Migas (MGRM) berkomitmen untuk memperluas bisnisnya di luar ketergantungan pada Participating Interest (PI) Blok Mahakam.
Direktur PT MGRM, Efri Novianto, mengungkapkan bahwa meskipun perusahaan mencatat keuntungan sekitar Rp47 miliar pada 2025, tren pendapatan dari PI cenderung menurun karena sumur minyak yang mulai kering.
“Kita akan mengembangkan usaha dan kerja sama agar tidak hanya bergantung pada PI saja. Harapan kita ada dukungan lebih dari semua pihak, termasuk pemegang saham, agar kemandirian di MGRM terwujud,” ujar Efri saat memberikan sambutan dalam acara buka puasa bersama dengan jajaran Pemkab Kukar di Kantor MGRM, Jumat (14/3/2025).
Kata Efri, selain diversifikasi usaha, MGRM juga tengah menggarap proyek pembangunan stasiun bahan bakar minyak (BBM) untuk nelayan di Kecamatan Anggana.
Menurut Efri, pihaknya telah mendapatkan rekomendasi dari Dinas Kelautan Provinsi dan sedang menunggu tahapan akhir dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
“Harapan kita tahun 2025 sudah bisa melayani kebutuhan BBM nelayan di Kecamatan Anggana,” katanya.
Di sisi lain, MGRM juga menunjukkan kepedulian sosial dengan mengalokasikan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung pembangunan foodcourt di Universitas Kutai Kartanegara, yang dijadwalkan diresmikan setelah Lebaran.
Semenatar itu, di kesempatan yang sama, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Kukar, Ahyani Fadianur Diani, mengaku bahwa pemerintah akan terus mendukung langkah-langkah MGRM dalam memperkuat kontribusinya bagi pembangunan daerah.
“Pengembangan bisnis harus terus dilakukan agar MGRM tidak hanya bergantung pada PI Blok Mahakam. Harapan kita perusahaan ini bisa mencari alternatif bisnis lain untuk meningkatkan pendapatan,” ujar Ahyani. (ar)
































