SINTESANEWS.ID- Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, mendorong perempuan-perempuan di Benua Etam untuk lebih berani terlibat dalam dunia politik dan pembangunan daerah.

Ia berharap keberadaannya di kursi legislatif dapat menjadi bukti sekaligus motivasi bahwa perempuan juga memiliki ruang dan peran penting dalam menentukan arah kebijakan publik.

“Saya ingin posisi ini juga memantik semangat perempuan hebat di luar sana. Tidak ada yang tidak mungkin. Jika saya bisa berada di sini, kalian juga bisa,” ujar Ananda, Senin 19 Mei 2025.

Politisi muda dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menekankan bahwa politik bukanlah ruang eksklusif yang hanya diperuntukkan bagi laki-laki.

Sebaliknya, ia meyakini bahwa keterlibatan aktif perempuan dalam pengambilan keputusan akan membawa dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat.

Selain memperjuangkan kesetaraan gender dalam ranah politik, Ananda juga menyoroti pentingnya regenerasi dan pemberdayaan perempuan di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, ekonomi, hingga teknologi. Ia menyebut bahwa inklusi perempuan adalah syarat mutlak untuk menciptakan pembangunan yang adil dan berkelanjutan.

“Keterlibatan perempuan dalam semua aspek kehidupan sangat penting untuk mendorong perubahan positif di daerah kita,” ucapnya.

Ananda juga menilai bahwa masih ada tantangan besar yang dihadapi perempuan dalam menembus dunia politik, mulai dari minimnya dukungan sosial hingga stigma yang melekat.

Oleh karena itu, ia mengajak berbagai elemen masyarakat, termasuk partai politik dan organisasi perempuan, untuk bersama sama menciptakan ekosistem yang mendukung keterlibatan perempuan.

Dalam beberapa tahun terakhir, tren keterlibatan perempuan di DPRD Kaltim menunjukkan peningkatan.

Meski begitu, menurut Ananda, angka tersebut masih perlu terus didorong agar keterwakilan perempuan bisa lebih seimbang dan representatif.

Ia juga berharap generasi muda perempuan tidak ragu untuk berorganisasi, terlibat dalam kegiatan sosial, serta mengambil peran aktif di lingkungan mereka.

“Kepemimpinan bukan soal usia atau latar belakang, tapi tentang kemauan untuk belajar dan keberanian untuk berkontribusi,” tuturnya.

Di akhir pernyataannya, Ananda menegaskan komitmennya untuk terus menjadi suara bagi perempuan di Kaltim.

“Ini sekaligus membuka jalan agar lebih banyak perempuan bisa mengikuti jejaknya di dunia legislatif maupun kepemimpinan daerah,” pungkasnya. (Adv)