SINTESANEWS.ID- Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, menegaskan pentingnya peran dan keterlibatan perempuan dalam dunia politik, khususnya di posisi strategis pemerintahan. Politikus PDI Perjuangan itu menyatakan bahwa perempuan telah membuktikan kemampuannya dalam berkontribusi secara profesional dan berdampak bagi masyarakat.
“Ini bukan lagi tentang laki-laki atau perempuan, tetapi tentang bagaimana kita bersama-sama bekerja untuk kesejahteraan masyarakat Kaltim,” ujar Ananda kepada awak media, Minggu (25/5/2025).
Menurutnya, kesetaraan dalam ruang politik bukan sekadar jargon, melainkan harus diwujudkan dalam bentuk kebijakan dan dukungan nyata agar lebih banyak perempuan berani maju dan berperan aktif di ranah publik.
Ananda menambahkan bahwa DPRD Kaltim terus mendorong lahirnya berbagai program afirmatif, seperti pelatihan kepemimpinan politik bagi perempuan, serta penyediaan ruang partisipatif dalam perumusan kebijakan daerah yang inklusif dan sensitif gender.
“Melalui berbagai program dan kebijakan yang dikawal DPRD, perempuan diharapkan bisa menduduki lebih banyak posisi strategis yang berpengaruh,” katanya.
Ia menilai, saat ini masih banyak hambatan struktural dan kultural yang menghalangi perempuan untuk terjun lebih dalam ke dunia politik. Oleh sebab itu, dukungan dari berbagai pihak, termasuk partai politik, lembaga pendidikan, dan komunitas masyarakat, sangat dibutuhkan untuk mengubah paradigma tersebut.
Lebih lanjut, Ananda menekankan bahwa kehadiran perempuan di parlemen maupun lembaga eksekutif membawa perspektif berbeda, terutama dalam isu-isu sosial, pendidikan, kesehatan, dan perlindungan anak yang selama ini kerap luput dari prioritas kebijakan.
“Perempuan memiliki kepekaan sosial yang tinggi dan itu kekuatan besar dalam merancang kebijakan yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat,” jelasnya.
Ia juga berharap keterwakilan perempuan dalam pemilu mendatang dapat terus meningkat. Keterlibatan aktif perempuan di ruang demokrasi, menurutnya, merupakan fondasi penting untuk membangun pemerintahan yang adil dan merata.
“Semakin banyak perempuan yang terlibat, semakin besar peluang kita menciptakan kebijakan yang adil bagi semua lapisan masyarakat,” tutupnya.(Adv)