Home » Advertorial » DPRD Kaltim » Ananda Emira Moeis: Pencegahan Bullying Butuh Kolaborasi Keluarga, Sekolah, dan Pemerintah

Ananda Emira Moeis: Pencegahan Bullying Butuh Kolaborasi Keluarga, Sekolah, dan Pemerintah

Senin,26 Mei 2025 05:16WIB

Bagikan : Array

SINTESANEWS.ID – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, menegaskan bahwa upaya pencegahan bullying di lingkungan pendidikan tidak bisa hanya dibebankan kepada sekolah. Ia menyebut keluarga sebagai elemen paling mendasar dalam membentuk karakter anak sejak dini.

“Keluarga adalah fondasi utama dalam pembentukan karakter anak. Orang tua memiliki tanggung jawab besar untuk mengajarkan empati, toleransi, dan menghargai perbedaan.

Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak juga akan membantu mendeteksi dini jika anak menjadi korban atau bahkan pelaku bullying,” kata Ananda, Senin (26/5/2025).

Menurut Ananda, pola asuh yang penuh kekerasan atau minim perhatian bisa menjadi pemicu anak bersikap agresif atau mengalami tekanan mental.

Karena itu, keluarga diharapkan tidak hanya menjadi tempat berlindung, tetapi juga ruang tumbuh yang sehat secara emosional.
Namun, ia juga menekankan bahwa tanggung jawab tersebut tidak berhenti di rumah.

Ia mendorong sekolah untuk memperkuat program pendidikan karakter dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif bagi seluruh siswa.

“Sekolah memiliki tanggung jawab untuk menciptakan iklim yang kondusif, bebas dari segala bentuk kekerasan dan intimidasi. Penguatan pendidikan karakter dan layanan konseling yang efektif akan sangat membantu dalam mewujudkan hal tersebut,” jelasnya.

Ananda mengusulkan agar sekolah wajib menyediakan tenaga konselor atau psikolog pendidikan yang kompeten dan mudah diakses oleh siswa, baik sebagai korban maupun pelaku. Ia menilai banyak kasus bullying yang tidak terungkap karena tidak adanya tempat aman bagi siswa untuk bercerita.

Lebih jauh, ia mendesak pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan untuk menyusun kebijakan khusus yang mengatur pencegahan bullying secara sistemik.

Termasuk dengan membuat modul pembelajaran tentang anti-kekerasan dan pelatihan rutin bagi guru dan tenaga pendidik.

“Pemerintah daerah harus hadir dalam memastikan sekolah tidak hanya mengejar nilai akademik, tapi juga menjadi ruang tumbuh yang sehat secara sosial dan psikologis,” ujarnya.

Sebagai legislator, Ananda menyatakan bahwa DPRD Kaltim siap mendukung upaya perlindungan anak dan pencegahan bullying melalui dukungan regulasi dan anggaran.

Salah satu langkah konkret yang dipertimbangkan adalah mendorong pembentukan Perda Pencegahan Kekerasan di Lingkungan Pendidikan.

“Masalah bullying ini bukan isu sepele. Dampaknya bisa jangka panjang. Kita perlu kebijakan yang berpihak pada perlindungan anak secara menyeluruh, lintas sektor, dan berkelanjutan,” tutup Ananda.(Adv)

6085768219885996691-min

TOPIK TERKAIT

BERITA UTAMA

REKOMENDASI

WhatsApp Image 2025-03-03 at 10.30.26

TEKNOLOGI

TERPOPULER

HIBURAN

bannera

POLITIK