SINTESANEWS.ID – Program pendidikan gratis atau yang dikenal dengan sebutan Gratispol tidak hanya membawa harapan baru bagi peserta didik di Kalimantan Timur, tetapi juga memberi angin segar bagi tenaga pendidik.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti, menyambut baik inisiatif pemerintah yang turut memperhatikan kesejahteraan guru di semua jenjang pendidikan.
Menurut Damayanti, program ini merupakan kabar menggembirakan, terutama dengan adanya insentif yang disiapkan bagi guru-guru mulai dari tingkat SMA, SMP, SD, hingga TK/PAUD.
Ia menilai langkah ini sebagai bentuk apresiasi yang layak diberikan kepada para pendidik yang selama ini menjadi ujung tombak proses belajar mengajar.
“Ini berita baik. Guru-guru kita, mulai dari TK sampai SMA, memang sudah sepatutnya mendapat perhatian dalam hal kesejahteraan. Mereka memikul tanggung jawab besar dalam mencetak generasi masa depan,” ujar Damayanti, Kamis (24/4/2025).
Pemberian insentif senilai Rp1 juta per bulan bagi tenaga pendidik, menurutnya, dapat menjadi dorongan moral dan finansial yang berarti.
Ia berharap kebijakan tersebut dapat direalisasikan secara konsisten dan menyeluruh, tidak hanya bagi guru berstatus PNS, tapi juga honorer.
“Kalau tidak salah nilainya Rp1 juta rupiah. Itu menjadi stimulus yang cukup baik untuk memacu semangat guru dalam memberikan pendidikan terbaik,” tambah politisi PKB tersebut.
Damayanti menekankan bahwa kesejahteraan guru merupakan bagian integral dari kualitas pendidikan.
Ia menyoroti pentingnya kesinambungan program ini agar tidak berhenti di tahun anggaran tertentu, melainkan menjadi kebijakan berkelanjutan.
Selain insentif, ia juga berharap ada penguatan dalam aspek pelatihan dan pengembangan kompetensi guru.
Menurutnya, insentif tanpa peningkatan kapasitas tidak akan maksimal dalam mendongkrak kualitas pendidikan secara menyeluruh.
Lebih lanjut, Damayanti mengajak pemerintah daerah untuk tidak hanya fokus pada pemberian tunjangan, tetapi juga memastikan sistem distribusi insentif berjalan transparan dan tepat sasaran.
Ia menekankan pentingnya pengawasan dan evaluasi agar kebijakan ini tidak menimbulkan kesenjangan atau ketimpangan antarwilayah.
“Jangan sampai ada guru-guru di daerah yang tertinggal dalam hal penerimaan insentif. Pemerataan itu penting. Program bagus ini harus disertai sistem yang adil,” tegasnya.
Dengan adanya sinergi antara pendidikan gratis dan kesejahteraan guru, Damayanti optimistis Kaltim bisa melangkah lebih mantap menuju visi Kaltim Emas 2045.
Ia menilai kebijakan seperti ini bisa menjadi fondasi kuat dalam membentuk SDM unggul dan berdaya saing tinggi di masa depan. (Adv)