SINTESANEWS.ID – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ekti Imanuel, melontarkan kritik keras terhadap Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) menyusul kembali terjadinya tabrakan kapal tongkang ke Jembatan Mahakam I.
Ia secara tegas meminta Kepala KSOP dicopot dari jabatannya, menyebut insiden ini sebagai bentuk kegagalan sistemik dan membahayakan publik.
“Kalau saya punya wewenang, Kepala KSOP sudah saya pecat. Ini bukan satu atau dua kali, ini yang ke-23. Terjadi dalam waktu yang sangat dekat,” tegas Ekti, Rabu (30/4/2025).
Menurut Ekti, pengawasan yang dilakukan KSOP dan Pelindo tidak lagi bisa dianggap layak.
Ia menilai pengelolaan lalu lintas sungai di bawah koordinasi KSOP sebagai kegagalan yang terstruktur, berulang, dan berisiko tinggi.
“Pengawasan mereka tidak jelas. SOP carut-marut. Bayangkan, tali kapal bisa putus tengah malam tanpa ada deteksi atau antisipasi. Tidak ada kontrol yang layak,” ujarnya.
Ekti menilai, dalam kasus ini, tanggung jawab tidak bisa hanya ditanggapi dengan klarifikasi biasa.
Ia menyebut perlunya pertanggungjawaban serius dari pimpinan instansi, termasuk opsi pengunduran diri atau pencopotan.
“Kita bicara soal keselamatan ribuan pengguna jalan. Kalau ini terus dibiarkan, berarti kita sengaja menunggu bencana berikutnya. Kepala KSOP harus diganti. Tidak ada toleransi untuk kegagalan sebesar ini,” katanya.
Meski DPRD tidak memiliki kewenangan langsung atas pengangkatan atau pemberhentian pejabat KSOP, Ekti menegaskan pihaknya telah menyampaikan rekomendasi resmi kepada Gubernur Kaltim dan kementerian terkait.
Ia juga mengkritik lambannya respons dari pengelola sungai, padahal Pemprov Kaltim sebelumnya sudah mengirimkan surat resmi yang menyoroti kondisi Jembatan Mahakam I.
“Ini bukan soal teknis semata, ini soal tanggung jawab jabatan. Kalau tidak mampu menjaga keselamatan infrastruktur strategis, lebih baik mundur,” tegas politisi Gerindra tersebut. (Adv)