SINTESANEWS.ID – Keberhasilan sejumlah daerah di Kalimantan Timur (Kaltim) mencapai Universal Health Coverage (UHC) justru berisiko dibalas dengan pengurangan dukungan fiskal dari Pemerintah Provinsi. DPRD Kaltim menganggap hal ini sebagai bentuk ironi dalam kebijakan pelayanan publik.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agusriansyah Ridwan, menegaskan bahwa daerah seperti Kota Bontang dan Kutai Timur (Kutim) yang telah mandiri dalam pembiayaan jaminan kesehatan, semestinya mendapat insentif, bukan malah diperlakukan seolah tak lagi membutuhkan dukungan.
“Mereka sudah membuktikan komitmen terhadap kesehatan warganya. Kalau dukungan provinsi dicabut, itu seperti menghukum daerah yang berhasil,” ujar Agusriansyah, Senin (9/6/2025).
Menurutnya, pendekatan fiskal berbasis keadilan harus menjadi dasar kebijakan Pemprov Kaltim. Ia menilai sistem yang terlalu fokus membantu daerah tertinggal tanpa memberi penghargaan bagi daerah yang maju justru menciptakan disinsentif struktural.
“Kalau pola ini dibiarkan, daerah lain jadi tidak termotivasi. Harusnya daerah yang berhasil diberi ruang dan anggaran lebih agar bisa naik kelas dalam layanan kesehatan,” tegas politisi PKS dari Dapil Bontang–Kutim–Berau ini.
Agusriansyah juga menekankan bahwa insentif provinsi tidak harus dalam bentuk pembiayaan BPJS semata, tetapi bisa melalui penguatan layanan dasar lainnya seperti peningkatan fasilitas puskesmas, pelatihan tenaga kesehatan, hingga edukasi masyarakat.
“Kami dorong agar Pemprov menyusun skema insentif berbasis kinerja. Bentuknya bisa block grant yang fleksibel untuk daerah. Yang penting prinsipnya: dukung yang sudah bekerja baik,” imbuhnya.
Ia menilai pencapaian UHC adalah fondasi penting, tetapi bukan akhir dari perjalanan sistem kesehatan. Daerah yang telah mencapai cakupan jaminan, menurutnya, perlu difasilitasi untuk melanjutkan pengembangan sistem kesehatan yang lebih holistik dan inklusif.
“Pemerataan itu penting, tapi jangan sampai daerah yang progresif justru kehilangan haknya. Keadilan anggaran artinya memberi dukungan sesuai kebutuhan dan capaian,” pungkasnya.(Adv)