SINTESANEWS.ID- Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Guntur, menegaskan bahwa ketimpangan dalam pembiayaan pembangunan jalan nasional di provinsi sangat merugikan pemerintah daerah.
Guntur mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi di mana banyak jalan yang berstatus nasional, namun perbaikan dan pemeliharaannya justru menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
“Ini kan tidak adil. Padahal status jalan itu nasional. Tapi ketika longsor, kita yang sibuk membenahi. Seharusnya ini jadi perhatian dari pemerintah pusat,” tegasnya.
Guntur menilai bahwa pembiayaan infrastruktur jalan nasional di Kaltim seharusnya menjadi kewajiban pemerintah pusat, bukan sebaliknya.
Ia menyampaikan bahwa beban ini membuat pemerintah daerah terpaksa mengalokasikan dana yang seharusnya digunakan untuk sektor lain, seperti pendidikan dan kesehatan, untuk memperbaiki kerusakan jalan nasional.
Ketimpangan ini, menurut Guntur, tidak sejalan dengan kontribusi besar yang diberikan Kaltim terhadap perekonomian nasional.
Kaltim dikenal sebagai salah satu provinsi penyumbang terbesar bagi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), terutama melalui sektor pertambangan dan migas.
Meskipun demikian, Guntur menilai bahwa imbal balik yang diterima Kaltim, terutama dalam hal pembangunan infrastruktur dasar, masih sangat minim dari pemerintah pusat.
“Pendapatan kita luar biasa. Kita penyumbang besar bagi negara. Harapan kita, pusat harus lebih fokus ke Provinsi Kaltim, terutama untuk infrastruktur jalan yang memang menjadi kebutuhan mendesak,” ujar Guntur.
Menurutnya, jalan yang baik dan aman sangat vital untuk mendukung mobilitas barang dan orang, yang pada gilirannya berpengaruh langsung terhadap perekonomian daerah.
Sebagai contoh, Guntur menyebutkan kondisi jalan di Kutai Kartanegara, tepatnya dari Loa Janan menuju Museum Mulawarman di Tenggarong, yang masuk dalam kategori jalan nasional.
“Ketika terjadi kerusakan atau longsor, tanggung jawab perbaikan justru harus ditanggung oleh pemerintah daerah, yang sangat membebani anggaran daerah,” pungkasnya.(Adv)