SINTESANEWS.ID – Janji PT Pertamina Patra Niaga untuk membuka bengkel gratis guna memperbaiki sepeda motor warga yang rusak akibat dugaan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak sesuai spesifikasi, hingga kini belum juga direalisasikan.
Komitmen yang pernah disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD Kalimantan Timur pada 9 April 2025 itu tak kunjung ditindaklanjuti, menimbulkan kekecewaan publik.
Sudah hampir sebulan berlalu sejak RDP tersebut digelar, namun belum ada kejelasan mengenai keberadaan bengkel resmi yang dijanjikan.
Warga yang kendaraannya terdampak pun masih menunggu kejelasan dari Pertamina, tanpa kepastian waktu dan tempat layanan perbaikan akan diberikan.
Situasi makin memanas ketika upaya konfirmasi yang dilakukan awak media melalui grup WhatsApp resmi Pertamina Patra Niaga sejak 20 April lalu tidak mendapat tanggapan sama sekali.
Tidak ada klarifikasi, penjelasan, atau pernyataan resmi yang bisa menjawab keresahan publik.
Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Abdul Giaz, akhirnya angkat bicara. Ia menyayangkan sikap Pertamina yang dinilai tidak transparan dan lalai menepati janji yang telah disampaikan secara terbuka dalam forum resmi bersama legislatif.
“Sangat disayangkan. Komitmen yang sudah disampaikan dalam RDP itu seharusnya dipertanggungjawabkan. Ini menyangkut kepercayaan publik terhadap perusahaan negara,” ungkap Giaz Rabu (7/5/2025).
Menurut Giaz, sikap diam Pertamina Patra Niaga justru memperburuk citra perusahaan, terutama di tengah meningkatnya keluhan warga terkait kualitas BBM yang diduga menyebabkan kerusakan mesin. Ia menilai perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Pertamina di wilayah Kalimantan Timur.
Ia juga menegaskan bahwa DPRD akan kembali memanggil pihak Pertamina untuk meminta klarifikasi langsung dan mendorong penyelesaian masalah ini secepatnya.
“Kalau tidak ada niat baik, kami akan bawa ini ke ranah lebih tinggi. Rakyat tidak bisa terus menunggu tanpa kepastian,” katanya.
Warga terdampak, khususnya para pengendara roda dua, mengaku kecewa karena kerusakan kendaraan mereka belum mendapatkan solusi konkret.
Beberapa di antaranya bahkan terpaksa mengeluarkan biaya sendiri untuk memperbaiki mesin yang diduga rusak akibat BBM bermasalah.
DPRD Kaltim pun mendesak Pertamina segera memberikan kejelasan lokasi dan mekanisme layanan bengkel gratis, sesuai dengan yang dijanjikan.
“Jika tidak, bukan hanya kepercayaan publik yang tergerus, tetapi juga kredibilitas korporasi negara yang selama ini mengelola distribusi energi nasional,” pungkasnya. (Adv)