Home » Advertorial » DPRD Kaltim » Lonjakan Pasien dan Keterbatasan Ruang Rawat, DPRD Kaltim Desak Pemerataan Fasilitas Kesehatan

Lonjakan Pasien dan Keterbatasan Ruang Rawat, DPRD Kaltim Desak Pemerataan Fasilitas Kesehatan

Jumat,2 Mei 2025 03:46WIB

Bagikan : Array

SINTESANEWS.ID – Keterbatasan ruang rawat di rumah sakit kembali menjadi sorotan setelah meningkatnya keluhan masyarakat terkait penolakan pasien akibat ruang perawatan yang disebut penuh. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra, menyatakan bahwa kondisi tersebut merupakan kenyataan yang tidak bisa dihindari, bukan alasan yang dibuat-buat oleh pihak rumah sakit.

“Sering masyarakat bertanya, ‘kenapa ruang kosong tapi tidak bisa dipakai?’ Itu perlu dipahami. Penataan ruang rawat di rumah sakit tidak bisa sembarangan,” ujar Andi saat dikonfirmasi, Jumat (2/5/2025).

Menurutnya, pembagian ruang perawatan sangat bergantung pada sejumlah faktor, seperti jenis kelamin pasien, usia, hingga jenis penyakit yang diderita. Ada juga ruang isolasi yang memang diperuntukkan untuk kasus infeksi tertentu dan tidak bisa dicampur dengan pasien umum.

“Tidak semua ruangan fleksibel. Campur pasien laki-laki dan perempuan jelas tidak etis. Menggabungkan pasien infeksi dan non-infeksi juga sangat berisiko,” paparnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa sistem manajemen tempat tidur di rumah sakit telah dirancang untuk menjaga keselamatan pasien dan efisiensi pelayanan. Rumah sakit harus memastikan ruangan digunakan sesuai standar medis, bukan semata-mata berdasarkan ketersediaan tempat.

Lebih lanjut, Andi menyoroti beban rumah sakit di Samarinda yang turut melayani pasien dari luar daerah seperti Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu. Kondisi ini menyebabkan lonjakan pasien yang tak jarang melebihi kapasitas pelayanan.

“Rumah sakit rujukan seperti di Samarinda ini jadi tumpuan dari beberapa kabupaten. Maka wajar jika terjadi penumpukan,” ungkap politisi muda tersebut.

Ia mendorong agar pemerintah provinsi bersama kabupaten/kota segera mengambil langkah konkret dengan membangun dan meningkatkan fasilitas kesehatan di daerah, sehingga pasien tidak harus bergantung pada layanan rumah sakit di kota besar.

“Pemerataan layanan kesehatan harus menjadi prioritas. Jangan hanya Samarinda atau Balikpapan yang dibebani,” tutup Andi, sembari mengajak semua pihak untuk memahami kompleksitas layanan kesehatan di tengah keterbatasan sumber daya yang ada. (Adv)

6085768219885996691-min

TOPIK TERKAIT

BERITA UTAMA

REKOMENDASI

WhatsApp Image 2025-03-03 at 10.30.26

TEKNOLOGI

TERPOPULER

HIBURAN

bannera

POLITIK