SINTESANEWS.ID – Komisi IV DPRD Kukar menaruh perhatian besar pada kondisi korban dugaan pencabulan di salah satu pesantren di Kukar.

Mereka menilai, pemulihan korban menjadi prioritas utama di samping penegakan hukum bagi pelaku.

Ketua Komisi IV DPRD Kukar, Andi Faisal, menegaskan bahwa pendampingan tidak hanya diberikan kepada korban, tetapi juga keluarga.

“Kita fokus agar korban mendapat pendampingan hingga kembali sehat dan pulih normal,” ucapnya  usai RDP, Selasa (19/08/2025).

“Bukan hanya korban, tetapi juga orang tuanya akan didampingi,” tambahnya.

DPRD Kukar menilai, trauma yang dialami korban tentu berdampak pada psikologis keluarga. Karena itu, pemulihan menyeluruh menjadi bagian penting dari strategi penanganan kasus.

Komisi IV pun berencana menggandeng RSUD AM Parikesit untuk melakukan skrining psikologis.

Skrining ini bertujuan mengidentifikasi kebutuhan pendampingan, sehingga proses pemulihan bisa lebih tepat sasaran.

Langkah ini sekaligus menegaskan bahwa DPRD Kukar ingin memberikan perlindungan penuh terhadap anak-anak di pesantren. Mereka tidak ingin kasus tersebut mengganggu tumbuh kembang generasi muda.

Menurut Faisal, DPRD akan terus berkoordinasi dengan dinas terkait, termasuk Dinas Sosial dan DP3A, agar pendampingan bisa berjalan secara terintegrasi.

“Kasus ini menjadi pelajaran penting, bahwa kita harus hadir untuk korban. Kita tidak boleh hanya bicara hukuman bagi pelaku, tetapi juga memikirkan bagaimana masa depan korban tetap bisa cerah,” jelas Faisal.(Adv/fi)