Home » DPRD Kukar » DPRD Kukar Sri Muryani Prihatin Budaya Tak Lagi Hidup

DPRD Kukar Sri Muryani Prihatin Budaya Tak Lagi Hidup

Rabu,21 Mei 2025 09:04WIB

Bagikan : Array

SINTESANEWS.ID – Di tengah arus modernisasi yang kian deras, sejumlah kampung tua di Kutai Kartanegara mulai kehilangan denyut kebudayaannya.

Kekhawatiran ini disuarakan oleh Anggota DPRD Kukar, Sri Muryani, yang menilai kehidupan budaya di kampung-kampung bersejarah kini mulai sepi dari aktivitas tradisional yang dulu menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat adat.

“Budaya kita jangan hanya dikenang, tapi harus dijalankan. Kampung tua harus tetap punya denyut budaya, bukan hanya jadi objek wisata tanpa kehidupan adat,” ucap Sri Muryani,  pada Selasa (20/5/2025).

Menurutnya, budaya bukan sekadar seni pertunjukan seperti tari-tarian atau upacara seremonial, melainkan mencakup seluruh nilai hidup masyarakat.

Salah satu bentuk budaya hidup yang masih bisa ditemui adalah tradisi “Nutuk Beham” atau menumbuk padi secara adat di Desa Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun Darat.

“Kalau kita bicara budaya, jangan sempit. Tradisi seperti Nutuk Beham adalah bagian dari keseharian, dari kearifan lokal, dan harus terus dilestarikan. Tapi sayangnya, tradisi seperti ini makin langka,” ungkapnya prihatin.

Ia menyampaikan, DPRD Kukar punya peran penting untuk menjaga agar aktivitas budaya tetap berjalan. Tak hanya lewat festival, tapi juga lewat dukungan nyata seperti pengakuan kawasan adat, jaminan lahan pertanian masyarakat adat, dan fasilitasi kegiatan budaya lokal.

Sri Muryani pun mengajak pemerintah desa dan komunitas untuk kembali menghidupkan budaya di kampung tua, agar warisan leluhur tidak hanya tersimpan di museum, tapi tetap tumbuh dalam kehidupan sehari-hari.

“Kalau kampung tua sudah tidak punya aktivitas budaya, maka yang kita wariskan hanya bangunan tua tanpa jiwa,” pungkasnya. (Adv/fi)

6085768219885996691-min

TOPIK TERKAIT

BERITA UTAMA

REKOMENDASI

WhatsApp Image 2025-03-03 at 10.30.26

TEKNOLOGI

TERPOPULER

HIBURAN

bannera

POLITIK