SINTESANEWS.ID – Suara keadilan kembali menggema dari ruang rakyat. Dalam pertemuan membahas nasib 481 tenaga honorer non-ASN yang hingga kini belum mendapatkan kejelasan status setelah dinyatakan lulus seleksi PPPK namun belum masuk dalam formasi, Anggota Komisi I DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Sugeng Hariadi, menyampaikan pernyataan menyentuh yang mencerminkan kepedulian dan keberpihakan lembaga legislatif terhadap mereka yang telah lama mengabdi dalam senyap.
“Kalau masyarakat kita sedih, kita pun harus ikut bersedih. Dan kalau mereka tersenyum, maka kita pun harus bisa membuat senyum itu muncul dari perjuangan nyata,” ujarnya, Selasa (22/07/2025) saat RDP.
Ia menyebut bahwa kehadiran para wakil rakyat bukan semata-mata tugas formal, melainkan panggilan hati untuk memperjuangkan harapan rakyat yang datang dalam tekanan dan pulang membawa harapan.
Bagi Sugeng, persoalan tenaga honorer bukan hanya deretan angka. Ada kehidupan, keluarga, dan masa depan di balik status yang masih belum pasti.
“Saya ingin menyampaikan dengan tegas bahwa ini bukan sekadar angka. Di balik itu ada pengabdian panjang, ada dedikasi, ada tanggung jawab moral,” tegasnya.
Oleh karena itu, ia meminta dengan sungguh-sungguh kepada pemerintah daerah agar mengawal secara serius kelanjutan nasib para tenaga honorer R3 yang belum masuk formasi.
Sugeng pun tak segan menyatakan kesiapan DPRD Kukar untuk mengambil langkah nyata, termasuk soal pendanaan.
“Dari sisi anggaran, kami di DPRD siap. Apa pun yang dibutuhkan, sepanjang itu untuk kepentingan rakyat dan sudah disiapkan, maka tidak ada alasan untuk tidak dijalankan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa proses administratif atau birokrasi tidak boleh dijadikan alasan untuk menunda keadilan yang sudah seharusnya diberikan.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa jika ke depan tenaga honorer ini diterima melalui skema paruh waktu, maka penempatan mereka harus adil dan manusiawi.
“Tempatkan mereka di wilayah masing-masing, jangan justru dipindah ke lokasi terpencil yang menyulitkan secara sosial dan ekonomi,” ucap Sugeng.
Baginya, perjuangan ini tidak boleh dilakukan setengah hati. DPRD Kukar harus berada di garis terdepan, mengawal hingga tuntas tanpa henti.
“Untuk kasus ini, saya tidak mau berjuang setengah-setengah. Kita harus maksimal. Ini perjuangan bersama. Kita harus menghargai pengabdian mereka sebagaimana kita ingin pengabdian kita juga dihargai,” tegasnya lagi.
Sugeng juga menyentil pentingnya solidaritas dari seluruh pihak, termasuk tenaga honorer sendiri. Ia berharap kehadiran dalam forum-forum seperti ini dapat mencerminkan semangat bersama yang nyata, bukan sekadar seremonial.
“Tadi disampaikan jumlah yang terdampak sekitar 400-an, tapi yang hadir hanya sebagian kecil. Saya harap, perjuangan ini juga dilakukan bersama. Tidak cukup hanya dengan berharap, harus ada keterlibatan aktif dari semuanya,” imbuhnya.
Ia menambahkan, dirinya pribadi telah berkali-kali turun langsung ke lapangan, bahkan menginap di gedung DPRD bersama warga yang memperjuangkan aspirasinya.
“Kemarin bersama masyarakat Muara Badak, saya tidur di gedung ini. Karena ini rumah rakyat, maka sudah seharusnya kita bertanggung jawab. Tidak bisa hanya menyerahkan semuanya ke pemerintah. Kita, sebagai wakil rakyat, harus berdiri paling depan,” katanya.
Sebagai penutup, Sugeng mengajak semua pihak untuk melanjutkan perjuangan ini di luar forum-forum formal. Ia menyarankan agar semua pemangku kepentingan diundang kembali dalam forum yang lebih luas, agar tidak ada satu pun pihak yang merasa diabaikan.
“Mari kita lanjutkan bersama. Jika perlu, undang lagi semua pihak yang terkait. Libatkan seluruh pemangku kepentingan agar tidak ada yang merasa ditinggalkan,” ucapnya.
Dengan penuh keyakinan, Sugeng menyampaikan harapan besarnya, bahwa dengan perjuangan bersama yang tulus, segala kebijakan bisa diubah dan diperbaiki.
“Insya Allah, jika kita berjuang bersama-sama dengan niat yang tulus, maka tidak ada yang tidak mungkin. Tidak ada yang mutlak kecuali Al-Qur’an dan Hadis. Segala kebijakan bisa diubah jika diperjuangkan bersama,” pungkasnya. (Adv/fi)