SINTESANEWS.ID – Sejumlah warga Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), merasakan kelangkaan gas elpiji 3 kg di awal tahun 2024. Mereka mengaku sulit mendapatkan gas subsidi itu baik di pangkalan maupun warung.

Minah, salah satu ibu rumah tangga di Jalan Danau Lipan, Tenggarong, mengeluhkan situasi tersebut. Ia mengaku sudah berkeliling mencari gas elpiji 3 kg, namun hasilnya nihil.

“Untuk sekitar Jalan Danau Lipan sendiri rata-rata kosong semua, bingung mau cari di mana,” ucap Minah saat ditemui di rumahnya, Rabu (10/1/2024).

Di sisi lain, perwakilan agen gas elpiji PT Naraya, Erdiana Sari, membantah adanya masalah dalam pendistribusian gas elpiji 3 kg. Ia mengklaim bahwa pihaknya aktif mendistribusikan gas subsidi itu setiap hari, kecuali hari Minggu.

“Kami sudah punya kontrak dengan pihak warung yang ada di Kukar, di wilayah Kota Bangun, Long Beleh, Kembang Janggut, Muara Kaman, Kupang Baru, dan lainnya,” katanya.

Erdiana menjelaskan bahwa PT Naraya telah berkontrak dengan 75 pangkalan gas elpiji di Kukar. Ia mengatakan bahwa jumlah gas elpiji 3 kg yang disalurkan setiap hari tergantung pada ret di SPBE.

“Per hari yang kami salurkan itu tergantung ret-nya di SPBE, bisa lima sampai enam ret, total rata-ratanya sebanyak 2.800 tabung untuk pendistribusiannya dalam sehari. Jadi kami belum tahu apa yang menjadi penyebab kelangkaan gas elpiji 3 kg ini,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan bahwa agen hanya mendistribusikan gas elpiji 3 kg ke pangkalan, dan tidak melayani pembelian langsung dari masyarakat. Ia mengingatkan bahwa pembelian gas subsidi sekarang sudah menggunakan KTP, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

“Pembelian gas elpiji 3 kg sekarang sudah menggunakan KTP, dan itu sudah berjalan beberapa waktu lalu. Kalau tidak menggunakan KTP, kami tidak melayani, karena itu sudah menjadi peraturannya,” tandasnya.(In)