SINTESANEWS.ID – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Yenni Eviliana, kembali menegaskan bahwa pendidikan merupakan satu-satunya jalan keluar dari lingkaran kemiskinan yang masih membelenggu banyak keluarga di Kaltim.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya komitmen pemerintah dalam menjamin akses pendidikan yang adil dan merata melalui program pendidikan gratis GratisPol.
“Pendidikan adalah jalan keluar dari kemiskinan, dan kita harus memastikan bahwa setiap anak di Kaltim memiliki kesempatan untuk belajar tanpa ada halangan biaya,” kata Yenni kepada wartawan usai rapat kerja bersama Dinas Pendidikan Kaltim, Jumat (16/5/2025).
Ia menilai program GratisPol sebagai terobosan strategis Pemprov Kaltim dalam menurunkan angka putus sekolah, khususnya di daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi. Namun menurutnya, kelangsungan program ini sangat bergantung pada political will dan akurasi perencanaan anggaran.
Sebagai wakil rakyat, Yenni mengaku dirinya akan terus mengawal pelaksanaan GratisPol mulai dari penganggaran hingga distribusi manfaatnya. Ia juga meminta agar pemerintah tidak hanya melihat aspek administratif, tetapi juga dampak sosial dari program ini.
“Kalau program ini gagal hanya karena ketidakcermatan dalam perhitungan jumlah peserta atau keterlambatan pencairan dana, maka yang dirugikan adalah anak-anak yang mestinya punya masa depan lebih baik,” ujarnya.
Yenni juga mengingatkan agar kelompok masyarakat marginal — termasuk anak-anak dari keluarga nelayan, petani, buruh, dan pekerja informal — dipastikan masuk dalam daftar prioritas penerima manfaat. Tanpa itu, katanya, prinsip keadilan sosial dalam pendidikan tidak akan tercapai.
Ia mengusulkan agar ke depan pemerintah membentuk sistem verifikasi data yang lebih inklusif dan berbasis teknologi, agar data calon penerima manfaat dapat dipantau secara real-time dan tepat sasaran. Sistem ini juga akan meningkatkan transparansi dan kepercayaan publik terhadap program.
“GratisPol bukan sekadar bantuan pendidikan, tapi investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi muda Kaltim yang berkualitas dan berdaya saing. Maka kita tidak boleh setengah-setengah dalam mendukungnya,” tegasnya. (Adv)
