SINTESANEWS.ID — Anggota Pansus LKPj Gubernur Kalimantan Timur, Baharuddin Demmu, mengingatkan potensi terhambatnya fungsi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Indominco akibat lambatnya progres pemasangan jaringan pipa.
Diketahui Hingga saat ini, progres pemipaan baru mencapai sekitar 40 persen. “Jangan sampai pembangunan selesai tapi airnya tidak mengalir karena pipa belum terpasang,” sambung Baharuddin usai meninjau lokasi proyek.
Tak hanya soal keterlambatan, Baharuddin juga menyoroti kualitas fisik pekerjaan, khususnya struktur turap atau penahan tanah yang sudah menunjukkan retakan meski belum difungsikan.
Ia menyebut kondisi tersebut berisiko memicu longsor dan mengganggu jalan nasional di sekitarnya.
“Retakan ini bisa jadi awal potensi longsor. Kalau sampai mengganggu jalan nasional, itu bisa berdampak besar. Ini harus segera diperbaiki,” ujarnya.
Baharuddin juga mempertanyakan kualitas perencanaan teknis, termasuk dimensi turap yang dinilai terlalu sempit dan tanpa penguatan pondasi.
Dengan lebar hanya 60 sentimeter dan tanpa tiang pancang, ia menilai konstruksi tersebut jauh dari standar untuk proyek sebesar ini.
“Seharusnya minimal lebar turap itu 1 hingga 1,5 meter dan diperkuat dengan tiang pancang. Ini pekerjaan teknis rutin, tidak perlu diajari lagi. Dinas PU seharusnya sudah paham,” katanya.
Dengan nilai proyek mencapai puluhan miliar rupiah, ia menekankan pentingnya hasil akhir yang benar-benar fungsional dan berkualitas.
Ia mendorong evaluasi menyeluruh dan koordinasi yang lebih solid antar pihak terkait agar proyek dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.(Adv)