SINTESANEWS.ID – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Muhammad Samsun, menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor untuk mengembangkan potensi pariwisata daerah secara maksimal.
Menurutnya, keberhasilan sektor ini tak hanya bergantung pada keindahan alam, tetapi juga kesiapan infrastruktur, strategi promosi, serta peran aktif masyarakat lokal.
“Pariwisata bukan hanya soal mendatangkan wisatawan. Lebih dari itu, ini tentang menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan warga, dan menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Samsun saat ditemui usai kegiatan diskusi pembangunan daerah, Jumat (16/5/2025).
Ia menyebut banyaknya potensi alam Kalimantan Timur seperti di Kukar, Berau, dan Mahakam Ulu, yang belum dikelola secara optimal.
Padahal, jika dikelola dengan perencanaan matang dan partisipatif, kekayaan sumber daya alam (SDA) tersebut bisa menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi daerah.
Samsun menyadari, pengembangan sektor pariwisata juga menghadapi tantangan serius, terutama dalam pembangunan infrastruktur penunjang seperti akses jalan, penginapan, fasilitas umum, serta jaringan telekomunikasi.
Ia menekankan pentingnya peran pemerintah dalam membangun ekosistem pariwisata yang terintegrasi.
“Selama ini kita banyak bicara potensi, tapi belum maksimal dalam kesiapan. Pemerintah harus hadir dari hulu ke hilir. Mulai dari pembangunan jalan hingga memfasilitasi promosi wisata,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mendorong penguatan kapasitas masyarakat lokal, terutama pelaku UMKM, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), agar bisa mengambil peran lebih besar dalam rantai ekonomi wisata.
Menurutnya, pelibatan masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga keberlanjutan dan rasa kepemilikan terhadap destinasi wisata.
Samsun juga menggarisbawahi pentingnya strategi promosi digital sebagai bagian dari transformasi pariwisata Kaltim.
Ia menilai, pemanfaatan media sosial dan platform daring dapat menjangkau pasar wisata yang lebih luas, terutama generasi muda yang menjadi mayoritas pelaku wisata saat ini.
“Pemerintah bisa menggandeng komunitas digital lokal, influencer daerah, hingga kampus untuk mempromosikan wisata-wisata kita yang unik. Ini cara baru yang harus kita adaptasi,” tutup politisi PDI Perjuangan tersebut.(Adv)