Home » Daerah » Samarinda » Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun Ajak Masyarakat Ubah Lahan Pasif Jadi Produktif

Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun Ajak Masyarakat Ubah Lahan Pasif Jadi Produktif

Rabu,1 Februari 2023 10:14WIB

Bagikan : Array
Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun memberikan pemahaman kepada warga Tenggarong terkait pemanfaatan lahan pasif. (Istimewa)

SINTESANEWS.ID – Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun menanamkan pemahaman kepada masyarakat tentang keluhan legalitas kawasan lahan Area Penggunaan Lain (APL) pada Jumat (27/1/2023).

Samsum menjelaskan bahwa APL yang dimaksud berupa lahan pertanian, jalan usaha tani, bantuan pupuk, dan peningkatan sumber daya manusia.

Untuk kawasan APL yang kosong, kata dia, bisa digarap dan dijadikan lahan pertanian. Sebab, selama tanah tersebut menjadi lahan produktif, maka legalitasnya dapat diurus di kemudian hari.

“Gunakan saja untuk lahan pertanian atau sebagainya, seperti yang Pak Bupati Edi Damansyah jelaskan, selama tanah itu dimanfaatkan dan dikerjakan maka bisa saja untuk surat-suratnya nanti diurus,” papar Samsun di sela-sela kegiatan sosialisasi Perda Nomor 5 Tahun 2019 di Kelurahan Loa Ipuh Darat, Tenggarong.

Politikus PDIP ini akan mendorong petani untuk membuat kelompok-kelompok tani supaya serapan anggaran pemerintah dapat menyentuh kalangan petani.

“Kita terus mendorong agar bisa menyerap bantuan yang berasal dari pemerintah, baik tingkat kabupaten maupun provinsi. Karena bantuan tidak diberikan untuk perorangan, namun per kelompok,” jelas Samsun.

Menurut dia, bantuan pemerintah sangat mungkin diterima oleh petani. Ia beranggapan bantuan yang akan diterima seperti pupuk, alat mesin pertanian dan peningkatan jalan usaha tani.

“Kita boleh tidak punya DPR, boleh tidak punya presiden, boleh tidak punya TNI Polri, tapi kita tidak boleh tidak punya petani. Karena setiap hari sejak bangun tidur produk para petanilah yang paling dicari, dari nasi, kopi, teh, sayur mayur dan lainnya,” tegas Samsun.

Karena itu, dia meminta para petani lebih semangat, apalagi dengan kedatangan IKN akan banyak permintaan yang harus diisi oleh produk pertanian. Hal ini dinilainya sebagai potensi besar di bidang pertanian.

“Orang tua saya petani, beliau berpesan jangan dihitung pendapatan petani itu, biaya produksi dan hasilnya tidak sesuai harapan. Bukan soal seberapa banyak dapat uangnya, namun lihat keberkahan petani itu. Petani itu hidup dan menghidupi. Betapa mulianya petani itu,” tukasnya. (adv)

6085768219885996691-min

TOPIK TERKAIT

BERITA UTAMA

REKOMENDASI

cb69ca3e-61d6-4002-8894-a924a9d8e08a

TEKNOLOGI

TERPOPULER

HIBURAN

bannera

POLITIK