SINTESANEWS.ID – Diskusi dalam Reses Tahap II Masa Sidang III Tahun 2025 yang digelar Akhmad Akbar Haka Saputra, Anggota Komisi IV DPRD Kukar, Jumat (8/8/2025) di Kopi Pangeran, Tenggarong, tak hanya membahas isu sosial dan pendidikan. Aspirasi juga mengalir deras terkait pembangunan ekonomi daerah.

Salah satu topik yang mencuat adalah penurunan Dana Bagi Hasil (DBH) di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Dalam dialog tersebut, Akbar Haka menjelaskan bahwa hal ini sudah masuk dalam Rancangan Awal RPJMD.

“Kita masih bergantung pada DBH dari sumber daya alam seperti batu bara dan sawit. Kalau itu kolaps, APBD kita bisa stagnan,” ujarnya.

Untuk itu, ia menekankan pentingnya diversifikasi ekonomi. Sektor pertanian dan pariwisata akan mulai dimasukkan sebagai ekonomi alternatif yang diperbaharui setiap lima tahun mendatang.

Menurutnya, ini adalah langkah strategis untuk menjaga ketahanan ekonomi Kukar di masa depan.

Tak hanya itu, aspirasi dari peserta reses juga menyentuh kebutuhan mendasar lainnya seperti ketersediaan pupuk, bibit pertanian, penerangan jalan, hingga pembangunan infrastruktur dasar di beberapa wilayah.

Akbar Haka mencatat semua masukan itu dengan serius, memastikan bahwa tidak ada aspirasi yang terlewat.

“Beberapa hal memang bukan ranah Komisi IV, tapi saya akan membicarakannya dengan komisi lain agar bisa mendapat prioritas,” katanya.

Ia menilai, penguatan sektor pariwisata dan pertanian juga harus diiringi dengan dukungan infrastruktur yang memadai, termasuk jalan, listrik, dan fasilitas penunjang lainnya.

Semua aspirasi ini, menurutnya, akan segera dibahas bersama pansus dalam beberapa hari ke depan untuk menentukan prioritas utama.

“Kita akan lihat mana yang bisa dieksekusi cepat dan mana yang butuh perencanaan jangka panjang,” jelasnya.

Bagi Akbar Haka, reses bukan sekadar formalitas, melainkan momen untuk merancang masa depan daerah bersama warga.

“Kalau masyarakat dan pemerintah satu arah, insyaallah pembangunan akan lebih cepat terasa manfaatnya,” pungkasnya. (Adv/fi)