SINTESANEWS.ID – Kekhawatiran masyarakat pesisir Kutai Kartanegara (Kukar) kini mengarah pada isu pencemaran lingkungan dan kerusakan infrastruktur yang kian meresahkan.
Sorotan tajam datang dari Anggota DPRD Kukar Dapil 3, Mohammad Hidayat, yang menilai persoalan tersebut tidak bisa lagi dibiarkan berlarut-larut tanpa solusi konkret.
“Isu-isu seperti kematian massal kerang dara akibat dugaan pencemaran lingkungan yang melibatkan pihak PT PHSS, masih menjadi perhatian,” ujar Hidayat usai menerima laporan warga, Rabu (21/5/2025).
Menurutnya, keluhan masyarakat tidak berhenti di situ. Ia juga mengungkap adanya dugaan pencemaran limbah oleh perusahaan yang beroperasi di Kota Bontang, namun dampaknya justru dirasakan oleh warga Kukar, khususnya di wilayah pesisir.
“Kemarin kami meninjau langsung ke lokasi. Secara visual, ada bau menyengat yang sangat mengganggu. Ini tentu harus ditindaklanjuti oleh pihak berwenang, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup,” jelasnya.
Ia menyebut, DPRD hadir untuk memastikan fungsi pengawasan berjalan maksimal.
Dengan begitu, kekhawatiran masyarakat tidak hanya berhenti sebagai wacana, tetapi ditindaklanjuti melalui koordinasi lintas wilayah dan kebijakan yang berpihak pada lingkungan dan warga.
“Walaupun itu terjadi di luar wilayah Kukar, tapi masyarakat kita yang terdampak. Karena itu kami akan terus berkoordinasi dengan DPRD Bontang agar ada solusi bersama,” tegasnya.
Tak hanya persoalan lingkungan, Mohammad Hidayat juga menyoroti kerusakan parah pada jalan penghubung Muara Badak–Marangkayu. Jalan tersebut rusak akibat aktivitas truk angkutan CPO perusahaan yang menggunakan fasilitas publik tanpa solusi jangka panjang.
“Kerusakan jalan karena angkutan berat berdampak langsung pada aktivitas warga. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga menyangkut keselamatan dan kenyamanan masyarakat,” kata Hidayat.
Ia menyarankan agar ada regulasi pengangkutan yang lebih ketat, serta tanggung jawab korporasi dalam memperbaiki dampak yang ditimbulkan.
Sebagai wakil rakyat dari Dapil 3, Hidayat menegaskan komitmennya untuk terus menyuarakan kepentingan masyarakat, baik dari sisi pembangunan maupun perlindungan lingkungan.
“Kami tidak akan tinggal diam. Isu lingkungan dan infrastruktur ini harus menjadi prioritas bersama,” pungkasnya. (Adv/fi)
