SINTESANEWS.ID – Sebagai salah satu ikon wisata religi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Masjid Agung Tenggarong tidak hanya menawarkan keindahan arsitektur dan kekhusyukan ibadah, tetapi juga peluang usaha bagi masyarakat sekitar.
Masjid Agung Tenggarong telah menyediakan 14 unit lapak untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang biasa berjualan di sekitar masjid.
Lapak ini dibangun dengan dana alokasi kegiatan pengembangan UMKM yang diberikan kepada Masjid Agung pada tahun 2023.
Muhammad Bisron, Ketua Badan Pelaksanan Pengelolaan Masjid Agung, mengatakan bahwa lapak UMKM ini dikelola oleh paguyuban pedagang Masjid Agung secara mandiri, tanpa ada pungutan atau keuntungan yang diambil oleh pihak masjid.
“Kita hanya membantu menyediakan tempat yang tertata rapi dan tidak mengganggu keindahan masjid. Pedagang juga harus memelihara fasilitas yang disediakan dan sholat lima waktu di masjid,” kata Bisron, Selasa (28/2/2024).
Bisron berharap, dengan adanya lapak UMKM ini, Masjid Agung bisa menjadi lebih menarik bagi wisatawan, baik lokal maupun luar daerah. Ia mengatakan, selama ini Masjid Agung, Masjid Jami’, dan Museum Mulawarman sudah menjadi satu paket wisata religi yang banyak dikunjungi.
“Harapannya Masjid Agung ini menjadi lebih ramai dan hidup. Apalagi nanti di bulan Ramadhan, kita akan menyatukan beberapa pasar Ramadhan yang ada di Jalan Sudirman di sini, karena areanya luas. Kita hanya fasilitasi tempat, pedagang bisa berjualan dengan nyaman dan aman,” ujarnya.
Bisron menambahkan, lapak UMKM ini rencananya akan mulai ditempati pada bulan Ramadhan tahun ini. Namun, ia masih menunggu serah terima dari dinas Pekerjaan Umum yang bertanggung jawab atas pembangunan lapak tersebut.
“Silahkan ditanya di PU. Yang pasti fasilitasnya sudah lengkap semua termasuk penyediaan air di tiap petak,” tutupnya. (ar)